Deflasi Kota Jayapura, Dipengaruhi Penurunan BBM
"Bulan Januari 2009 Kota Jayapura mengalami deflasi sebesar 1,27 persen atau inflasi -1,27 persen. Deflasi atau penurunan harga barang dan jasa secara umum ini, antara lain disebabkan oleh turunnya harga BBM hingga ketiga kalinya pada awal bulan Januari 2009. Perubahan harga barang dan jasa ini, ditunjukkan oleh naik dan turunnya indeks pada kelompok barang dan jasa antara lain kelompok bahan makanan -0,91 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,07 persen; kelompok sandang 1,15 persen; kelompok kesehatan 2,48 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,08 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -5,34 persen. “Hanya kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar yang tidak mengalami perubahan indeks,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto,MM saat memberikan keterangan pers di Sasana Gamma Kantor BPS Papua, Senin (2/2).
"Sementara itu, dari 66 Kota IHK (Indeks Harga Konsumen) di Indonesia, 34 Kota mengalami inflasi dan 32 Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 3,84 persen dan terendah di Kota Batam sebesar 0,01 persen. Tingginya angka inflasi di Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat, akibat terjadi peningkatan pengeluaran pada kelompok sandang yang mencapai 10,75%. “Menariknya Kota Sorong yang juga terkena gempa justru inflasinya turun sebesar 0,11%. Ini menarik untuk disimak kenapa bisa turun,”katanya. Kuat dugaan, lanjut Djarot, tingginya laju inflasi di Manokwari dikarenakan semua bantuan dan pembangunan lebih terkonsentrasi di ibukota Provinsi.