Kembangkan Hasil Perikanan Danau Sentani *DKP Bangun Kemitraan Nelayan dan Pemilik Modal
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua mulai memikirkan cara baru dalam meningkatkan hasil produksi perikanan masyarakat nelayan sekitar Danau Sentani Kabupaten Jayapura. Mulai tahun 2011 ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Papua mulai membangun satu sistem kemitraan antara pihak pembudidaya (masyarakat/kelompok nelayan) bersama pemilik modal, dengan harapan dapat terjadi satu kerjasama yang bakal menguntungkan kedua belah pihak.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, Ir. Astiler Maharadja mengatakan, terobosan baru tersebut merupakan salah satu langkah yang diambil untuk bisa meningkatkan hasil perikanan masyarakat di seputaran Danau Sentani. Jika berhasil, program kemitraan ini akan diterapkan diseluruh wilayah di Papua, tuturnya di ruang kerjanya, baru-baru ini. Menurut Astiler, untuk tahun 2011 ini, Dinas Kelautan dan Perikanan kembali mengkaji pemberian bantuan kepada para nelayan di Danau Sentani.
Sehingga program kemitraan ini akan lebih dikedepankan untuk membantu para nelayan dalam upaya meningkatkan hasil produksinya. Sementara itu, fungsi instansi teknis dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan akan melakukan pendampingan serta melakukan pengawasan agar kerjasama kedua belah pihak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Ini tentunya dengan harapan nanti bibit dan pakan bisa disiapkan oleh mitra dan menjualnya kepada orang yang lain.
Sementara peran dari Dinas adalah mengawasi, betulkah ini berjalan. karena kalau saya lihat misalkan mereka (nelayan) jalan sendiri, saya pikir tidak berkelanjutan. Sekarang harapan saya, pembudidaya dan pemilik modal kita pertemukan. Kami dari Dinas melihat perkembangannya. Dan tentu kita juga mendampingi bagaimana apakah bisa jalan. Ini penting, untuk mengetahui apakah mereka suplai pakan dan bibit kepada masyarakat. Kemudian masyarakat jual ikan atau tidak, tandasnya.
Astiler menambahkan, kerjasama yang dibangun ini nantinya harus memberikan benefit bagi kedua pihak. Maka itu, pihaknya merasa perlu untuk selalu menanamkan dan membangun rasa kepercayaan dalam diri masyarakat nelayan. Sebab kalau tidak, misalnya sudah dikasih bibit dan pakan, lalu nelayan jual ikan ke tempat lain. Kapan bayarnya ini? Ini yang sedang kita coba namun belum dalam jumlah yang banyak. Sebelumnya kita sudah pertemukan sekitar 25 kelompok nelayan Ivale dengan pemilik modal. Kita jembatani mereka dan saat ini sudah berjalan, akunya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Papua, Ir. Astiler Maharadja mengatakan, terobosan baru tersebut merupakan salah satu langkah yang diambil untuk bisa meningkatkan hasil perikanan masyarakat di seputaran Danau Sentani. Jika berhasil, program kemitraan ini akan diterapkan diseluruh wilayah di Papua, tuturnya di ruang kerjanya, baru-baru ini. Menurut Astiler, untuk tahun 2011 ini, Dinas Kelautan dan Perikanan kembali mengkaji pemberian bantuan kepada para nelayan di Danau Sentani.
Sehingga program kemitraan ini akan lebih dikedepankan untuk membantu para nelayan dalam upaya meningkatkan hasil produksinya. Sementara itu, fungsi instansi teknis dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan akan melakukan pendampingan serta melakukan pengawasan agar kerjasama kedua belah pihak bisa berjalan sebagaimana mestinya. Ini tentunya dengan harapan nanti bibit dan pakan bisa disiapkan oleh mitra dan menjualnya kepada orang yang lain.
Sementara peran dari Dinas adalah mengawasi, betulkah ini berjalan. karena kalau saya lihat misalkan mereka (nelayan) jalan sendiri, saya pikir tidak berkelanjutan. Sekarang harapan saya, pembudidaya dan pemilik modal kita pertemukan. Kami dari Dinas melihat perkembangannya. Dan tentu kita juga mendampingi bagaimana apakah bisa jalan. Ini penting, untuk mengetahui apakah mereka suplai pakan dan bibit kepada masyarakat. Kemudian masyarakat jual ikan atau tidak, tandasnya.
Astiler menambahkan, kerjasama yang dibangun ini nantinya harus memberikan benefit bagi kedua pihak. Maka itu, pihaknya merasa perlu untuk selalu menanamkan dan membangun rasa kepercayaan dalam diri masyarakat nelayan. Sebab kalau tidak, misalnya sudah dikasih bibit dan pakan, lalu nelayan jual ikan ke tempat lain. Kapan bayarnya ini? Ini yang sedang kita coba namun belum dalam jumlah yang banyak. Sebelumnya kita sudah pertemukan sekitar 25 kelompok nelayan Ivale dengan pemilik modal. Kita jembatani mereka dan saat ini sudah berjalan, akunya.