Pembangunan Shelter di Puncak Cartenz Terhambat Angkutan Udara
Kegiatan pembangunan shelter di salah satu puncak tertinggi di dunia, Puncak Cartenz, terkendala sarana angkutan udara. Program yang dilaksanakan sejak tahun 2009 lalu tersebut, berlarut-larut hingga 2011 ini karena pengangkutan shelter ke puncak belum dapat dilakukan secara maksimal. Akibatnya, Pemerintah Daerah Papua berinisiatif untuk berjalan kaki ke atas puncak guna mengangkut shelter tersebut.
Jadi, pembangunan shelter di Puncak Cartenz mengalami hambatan sarana angkutan udara. Kita selalu mengharap, tetapi tak ada helikopter pendukung untuk membantu Pemda. Sehingga kita berinisiatif jalan kaki ke atas (Puncak Cartenz), dari pusat tambang PT. Freeport Indonesia (PTFI) di Gresberg menuju lereng Danau Miren, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, Win CH. Rumbino dalam satu kesempatan.
Menurut Rumbino, insiatif yang diambil oleh pihak pelaksana kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mempercepat pelaksanaan pembangun shelter yang kerap terhambat masalah angkutan udara. Lanjut dia, pihaknya telah merekrut buruh sekitar 60 100 orang yang akan mengangkut seluruh peralatan pendukung guna membangun shelter.
Sementara bahan makanan sudah disiapkan untuk mendukung para buruh dan porter yang megangkut barang. Jadi ini sebuah pilihan. Memang jalan kaki bisa empat hari tiba, makanya dilakukan secara bertahap dan estafet. Ini kan di ketinggian 4000 meter di atas permukaan laut.
Sehingga pendakian dilakukan secara bertahap oleh para buruh sampai ke lokasi. Kita harap pekerjaan ini bisa segera rampung sebab kalau peralatan sudah diatas, untuk membangun shelter tidak bakal lama, jelas dia. Dalam kesempatan itu, Rumbino juga mengeluhkan tindakan pihak PTFI yang dengan sengaja dan tanpa memberi tahu melakukan pengangkutan peralatan shelter yang akan dibangun tanpa sepengetahuan pemerintah daerah.
Kan barang sudah di zebra wall jadi sudah dekat ke Danau Miren, namun berapa kali pihak PTFI tanpa ijin kami mengangkut barang kembali tanpa setahu kami. Nah ini sangat tidak baik dan kita harap ini tidak terjadi sehingga pelaksanaan pembangunan bisa dijalankan secara tepat waktu, imbaunya.