Kementerian PU Gelar Seminar dan Pameran Sehari
Kemeterian Pekerjaan Umum menggelar seminar dan pameran sehari dengan
tema Kearifan Lokal Dalam Konsep Green Architecture Sebagai Dasar
Pendekatan Penataan Bangunan dan Lingkungan Secara Berkelanjutan di
Tanah Papua. Kegiatan seminar sehari dibuka oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe,
dihadiri oleh Wahyu Kusumo mewakili Dirjen Cipta Karya Kementerian PU,
kepala-kepala PU dan Bappeda Kabupaten/Kota, Walikota Jayapura dan
mahasiswa dari Uncen, Uniyak dan USTJ. Ketua Panitia seminar dan pameran sehari, Marsudi, ST. SE. MM, dalam
laporannya mengatakan bahwa Papua merupakan kawasan strategis nasional
dan kawasan strategis provinsi dimana merupakan wilayah yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara
nasional terhadap kedaulatan Negara, pertahanan dan keamanan Negara,
ekonomi, sosial, budaya, dan atau lingkungan termasuk yang ditetapkan
sebagai warisan dunia.
Dikatakan, visi pembangunan keciptakaryaan ditujukan kepada terwujudnya permukiman perkotaan dan pedesaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur yang handal dalam pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan.
Sebagai salah satu sektor dalam pembangunan keciptakaryaan, perumahan permukiman penataan bangunan dan lingkungan mempunyai peran yang sangat strategis. Bangunan gedung dan lingkungan, sebagai wadah terkecil dari manusia dalam melakukan kegiatan sehari dari dan berfungsi sebagai kulit pelindung terhadap dampak negative dari aing, debu, hujan dan sinar matahari.
Oleh karena itu, tujuan dari seminar ini adalah untuk merumuskan konsep pembangunan kota yang berpedoman pada pendekatan green architecture sebagai bagaian dari upaya penataan fungsi dan fisik kawasan kota, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi local dengan memperhatikan keserasian dalam alam sekitar. Marsudi menambahkan, di Papua yang kaya akan berbagi keragaman dan letak geografis berada pada ring of fire yang berpotensi terhadap bencana gempa bumi tektonik serta rawan bencana. Terkait dengan itu, kita memiliki peluag untuk mewujudkan pemukiman perkotaan dan pedesaan layak huni, produktif dan berkelanjutan sehingga melalui kegiatan ini diharapkan agar pembangunan berwawasan lingkungan harus menjadi tekad dan komitmen kita semua dalam menyelenggarakan pembangunan di Papua. Ujarnya
Dikatakan, visi pembangunan keciptakaryaan ditujukan kepada terwujudnya permukiman perkotaan dan pedesaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur yang handal dalam pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan.
Sebagai salah satu sektor dalam pembangunan keciptakaryaan, perumahan permukiman penataan bangunan dan lingkungan mempunyai peran yang sangat strategis. Bangunan gedung dan lingkungan, sebagai wadah terkecil dari manusia dalam melakukan kegiatan sehari dari dan berfungsi sebagai kulit pelindung terhadap dampak negative dari aing, debu, hujan dan sinar matahari.
Oleh karena itu, tujuan dari seminar ini adalah untuk merumuskan konsep pembangunan kota yang berpedoman pada pendekatan green architecture sebagai bagaian dari upaya penataan fungsi dan fisik kawasan kota, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi local dengan memperhatikan keserasian dalam alam sekitar. Marsudi menambahkan, di Papua yang kaya akan berbagi keragaman dan letak geografis berada pada ring of fire yang berpotensi terhadap bencana gempa bumi tektonik serta rawan bencana. Terkait dengan itu, kita memiliki peluag untuk mewujudkan pemukiman perkotaan dan pedesaan layak huni, produktif dan berkelanjutan sehingga melalui kegiatan ini diharapkan agar pembangunan berwawasan lingkungan harus menjadi tekad dan komitmen kita semua dalam menyelenggarakan pembangunan di Papua. Ujarnya