Papua Diminta Lanjutkan Program IOM

JAYAPURA -  Kedutaan Besar Belanda minta Pemerintah Provinsi Papua melanjutkan program International Organization for Migration (IOM) di Papua. Hal itu disampaikan Wakil Kepala Bagian Politik Kedudataan Besar Belanda untuk Indonesia, Maarten Van Den Bosch, usai melakukan pertemuan dengan Sekda Papua T.E.A Hery Dosinaen,SIP, Senin (5/10) di Kantor Gubernur.

Dalam kunjungan kali ini untuk mengetahui sejauhmana program kerjasama antara pemerintah Provinsi Papua khususnya dengan pihak kepolisian daerah Papua. â€œKami mempunyai program dengan pemerintah daerah atau dengan Polda yang diimplementasikan International Organization for Migration atau Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), dimana kerjasama ini untuk mendekatkan antara masyarakat dengan polisi,” ungkapnya.

Menurutnya, program yang telah berjalan sejak tahun 2013 ini akan berakhir tahun depan. Karena itu, perlu ada laporan kepada pemerintah Belanda sebagai penyantun anggaran. “Untuk itu, dalam kunjungan kali ini Keduataan Besar Belanda meminta kepada pemerintah Provinsi Papua agar dapat mendukung atau melanjutkan program ini. Sebab, tanggungjawab menciptakan keamanan ada pada setiap orang termasuk pemerintah,” tuturnya. Sekedar diketahui, ada dua program besar IOM di Papua, antara lain memberikan atau memfasilitasi pelatihan bagi polisi pada tingkat Polda untuk selanjutnya diturunkan hingga ke tingkat bawah. â€œDimana program ini juga dilakukan di Maluku, sejauh ini jumlah polisi yang sudah dilatih sebanyak 5000 orang terdiri dari polisi Papua dan Maluku, laki dan perempuan,” jelasnya.

Program kedua adalah mendekatkan masyarakat dengan polisi atau kemitraan. Kegiatan ini akan terus didorong atau dihidupkan karena sangat berguna menghindari kejadian yang merugikan. “Sebab tanggungjawab menjaga keamanan dan ketertiban bukan hanya pada polisi tetapi juga masyarakat. Peran keduanya sama pentingnya,” tutur dia.