KPA Sebut Penyebaran HIV/AIDS Tertinggi di Nabire

JAYAPURA – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua menyebut penyebaran virus mematikan HIV/AIDS tertinggi kini telah bergeser ke Kabupaten Nabire. Hal itu dikatakan Sekertaris KPA Papua, drh.
Constant Karma di Jayapura, Senin (30/11).


Nabire menduduki tertinggi menggusur Merauke dan Timika dengan jumlah kasus HIV/AIDS mencapai 4.162 kasus, terdiri dari 2.042 kasus HIV dan 2.120 kasus AIDS, dimana 316 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.


 â€œSekarang ada pergeseran jumlah penyebaran kasus tertinggi. Kalau dulu di Merauke yang tertinggi, sekarang sudah menurun jauh. Lalu kemudian bergeser ke Timika dan ada kerja keras dari teman-teman

bersama dengan PT Freeport sehingga penyebaran mulai ditahan. Justru sekarang pindah ke Nabire,”katanya.

Karma tak ragu menyebut, tinggi penyebaran virus mematikan di Nabire karena perilaku seks tak aman oleh warga yang berdomisili di tambang rakyat seperti di Kampung Topo, Degeuwo dan Baya Biru. Oleh karenanya, Karma menghimbau semua pihak di Nabire musti bekerja keras guna menekan laju penularannya. “Apakah menambah program sirkumsisi supaya kita bisa lajunya ditahan, intinya perlu ada komitmen dan kerja keras semua pihak di Nabire supaya penyebaran virus ini bisa ditekan,”imbaunya.


Kendati begitu, ia mengklaim tingkat penyebaran HIV/AIDS di Papua berjalan lamban karena adanya intervensi semua komponen terkait dalam mencegah penularannya.
“Termasuk para wartawan yang dengan berita-beritanya serta iklan layanan masyarakat baik cetak dan elektronik tentang kampanye bahaya HIV/AIDS. 


Bayangkan di Tahun 2006 ada Studi Terpadu HIV dan Perilaku (STHP) dimana para ahli memprediksikan di Tanah Papua akan ada 24.000 lebih orang yang terinveksi“.


“Ternyata di Papua hanya 2,3 persen tidak seperti prediksi semula. Artinya dengan privalensi tahun 2013 hanya 2,3 persen, KPA provinsi dan daerah  mampu menahan laju penurunan HIV di Tanah Papua, dimana

hasil survey Departemen Kesehatan dan Bank Dunia sampai sekarang tingkat penyebaran baru mencapai angka 20.000 saja.


Memang belum bias turun, tetapi kita bisa menahan laju penularan penyakit HIV yang kronis itu,” tuturnya.
Sementara berkaitan dengan peringatan Hari Aids Sedunia (HAS) jatuh pada Selasa 1 Desember,Karma menambahkan KPA Paua akan bergabung dengan Pemerintah Kota Jayapura dan Dinas Perhubungan menggelar
kegiatan yang dipusatkan di Taman Imbi Kota Jayapura.


Gubernur Papua Lukas Enembe dalam pidatonya diruang kerjanya menyatakan tahun ini pemerintah provinsi telah mencanangkan dimulainya sirkumsisi pria dewasa sukarela sebagai salah satu metoda pencegahan

Hiv di Provinsi Papua.


“Sejauh ini sudah 410 orang di Provinsi Papua yang sudah disirkumsisi dengan menggunakan metoda PrePex,”ungkapnya.