DPD PAI Dorong Anggrek Papua Dipatenkan

Ketua DPD PAI Provinsi Papua, Ny. Yolanda Tinal,SE mengatakan pihaknya sementara menggalakkan 1300 spesies anggrek langkah, seperti anggrek besi (Dendrobium violaceoflavens) yang merupakan hasil persilangan terbaik di dunia.


“Anggrek ini banyak yang asli Papua namun dalam satu kegiatan Makkasar tahun lalu, ada Anggrek Tebu (Grammatophyllum Papuanium) yang berasal dari Papua tetapi diklaim berasal dari Toraja”.


“Makanya, DPD PAI mulai mendorong agar anggrek asal Papua dipatenkan sehingga tidak diklaim sebagai anggrek milik daerah lain. Apalagi anggrek besi ini paling langkah di dunia bahkan merupakan hasil silangan terbaik dunia,” tegas Yolanda dalam rilis yang diterima harian ini, Selasa kemarin.


Sementara dalam upaya mematenkan anggrek asal Papua ini, Yolanda mengaku sedang menyiapkan surat-surat pendukung sebagai persyaratannya. 


”Kita akan buat HAKI untuk patenkan. Kami benar-benar serius namun sekarang belum bisa berbuat banyak. Apalagi Perdasus tentang hak paten anggrek tidak semuanya mendukung tentang varietas tanaman dan hanya satu pasal untuk meneranngkan tentang PAI,”serunya.


Menurut dia, pembudidayaan  tanaman anggrek di Papua cukup berkembang dengan baik, dimana peredarannya tersebar luas baik di alam Papua maupun yang dibudidaya. Pihaknya berharap tanaman anggrek asal Papua ini dapat tetap dijaga dan dilestarikan.

Sementara keikutsertaan DPD PAI Papua dalam 12th Asia Pasifik Orchid Conference (APOC 12) di Thailand, lanjut dia, merupakan bukti nyata pembudidayaan anggrek di Papua berjalan dengan baik.


”Makanya, kita harapkan semakin banyak kita menghadirkan anggrek-anggrek ini dalam lomba, maka makin memotivasi para petani anggrek untuk terus membudidayakan anggrek asal Papua,”katanya.


Yolanda menambahkan, pihaknya ingin menggalakan upaya pelestarian anggrek termasuk dengan membeli ke petani, sehingga para tidak dijual ke orang lain.


”Bahkan upaya pelestarian ini sudah saya sosialisasi kepada petani anggrek. Dengan harapan kedepan mereka jangan tergiur menjual walaupun dibeli dengan harga mahal. Jadi kita terus upayakan untuk menggalakkan anggrek di Papua, supaya petani anggrek memiliki mata pencaharian tetap,”katanya.