Kemenhub Diminta Beri Solusi Turunkan Harga BBM di Pegunugan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) diminta segera memberi solusi menurunkan tingginya harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah pegunungan Papua.


Hal ini ditegaskan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraa Rakyat Sekda Papua, Elia Loupatty dalam sosialisasi program Asal Tujuan Transportasi Nasional (ATTN)- Barang di Papua 2016, Jumat (22/4).


“Saya mohon atas nama pemerintah dan masyarakat, kami minta Kemenhub dapat memberi solusi dan keberpihakan kepada Papua, sehingga harga BBM kita di daerah pegunungan semakin membaik harganya,” harap dia.


Ia menjelaskan tingginya harga BBM di pegunungan dikarenakan seluruh bahan bakar ini diangkut menggunakan pesawat udara (komersil) dengan subsidi angkutan untuk Jayapura - Mulia Rp32.000 sementara Jayapura - Wamena Rp12.000.


“Ini tidak masuk akal dalam dunia ekonomi. Saya rasa tidak ada mata kuliah khusus yang dapat menganalisa masalah ini. Bayangkan kontennya (Premium) Rp.6.000, sementara penunjangnya sekian kali lipat dari harga modal. Dari segi ekonomi ini tidak ada didalam panduan buku mana pun yang ada di dunia ini. Sehingga saya harap ada perhatian dari pusat untuk memberi solusi mengenai masalah ini,” ucapnya.


Masalah lainnya mengenai BBM, lanjut dia, sudah harga jualnya mahal namun stok di lapangan kadang kala sulit untuk didapatkan. “Mohon maaf kami di Papua mungkin ada uang tapi barang kosong. Uang di pegunungan cukup banyak tapi mau beli dimana?”


“Karena itu, kalau BBM sudah tidak ada jangan heran harga per liter di pegunungan akan mencapai Rp75.000 – Rp100.000 dan ini dianggap normal. Makanya, saya harap Kementrerian Perhubungan bisa segera menyikapi masalah ini sesegera mungkin,” imbau dia.


Sementara kepada pihak asosiasi dan pelaku usaha di Papua, Elia berharap bila Pemerintah Pusat membantu menurunkan harga BBM, harapannya dapat ikut memurahkan harga barang di Papua.


“Karena itu, saya minta pelaku usaha untuk adil, memahami dan segera bertindak bila solusi dari pemerintah memberikan kemudahan pengakutan sudah terlaksana. Tanggung jawab saudara adalah membantu memurahkan harga barang di tanah ini, sebab saya pikir kami juga sudah capek menghadapi harga yang cukup mahal selama ini,” keluhnya.


Pada kesempatan itu, Elia juga meminta sema unsur pemerintahan di provinsi dan kabupaten/kota untuk berpikir praktis, berbuat nyata dan berpihak kepada rakyat kecil. Sebab selama ini, semua pemangku kepentingan, kurang melihat keadaan nyata di pedalaman.


“Sehingga sering kita merasa sukses tapi rakyat menyebut kita belum melakukan apa-apa. Kita sudah banyak berbuat tapi karena (pelaksanaannya) sendiri-sendiri akhirnya masyarakat katakan tidak merasakan apa-apa (belum ada sentuhan pembangunan).  Karena itu, mari kita semua bekerja sama, bersatu memberi solusi atas setiap masalah pembangunan, sekaligus menciptakan rasa aman dan nyaman di negeri ini,” imbaunya.