Pemprov Usul Porsi Dana APBN Lebih Besar ke Kawasan Timur

Pemerintah Provinsi Papua mengusulkan porsi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di masa mendatang, lebih besar dialokasikan bagi kawasan Indonesia timur khususnya “Bumi Cenderawasih” untuk dapat mengejar ketertinggalan dari daerah lainnya di wilayah Barat.


“Makanya kita mengusulkan dibalik pola pembangunannya kalau selama ini di Pulau Jawa pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah dan swasta sehingga cepat berkembang. Sementara di kawasan timur hanya pemerintah saja, kemudian pengusaha yang bergerak di sektor bisnis kurang banyak yang masuk akibat pertimbangan infrastruktur dan sebagainya.


“Makanya kita usulkan dana APBN lebih banyak untuk kawasan timur, supaya kita bisa mengejar ketertinggalan. Seab Indonesia bagian barat kan lebih banyak digarap sektor swasta,”ucap Kepala Bappeda Papua Muh Musa’ad kepada media ini di Jayapura, pekan lalu.


Ia mencontohkan, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Papua  yang diserta survei untuk bio gas. “Hanya semua ini baru sebatas survei. 


Sebenarnya Papua punya potensi, hanya memang pertimbangan di Papua ini investor lebih pada pertimbangan bisnis. Kalau mereka masuk pertimbangannya berat di infrastruktur sehingga perlu ditopang oleh pemerintah,” katanya


Contoh lain kata Musa’ad, saat ini di wilayah timur pembangunan pembangkit tergantung oleh PLN.  Dimana proses pengerjaanya kerap telat sebab mekanismenya ke pusat cukup panjang. “Makanya banyak pembangunan pembangkit listrik di Papua terhambat masalah mekanisme yang terpusat di Jakarta”.


“Padahal untuk Bio gas di Papua k sangat potensial. Kemudian juga ada yang menemukan jenis tanaman yang bisa dirubah menjadi energi. Sehingga kita mulai mengembangkan pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tengah Mikro Hidro) di beberapa kabupaten. Lalu ada PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), hanya yang lain belum kita coba dan kalau pun ada kapasitasnya masih kecil,”ucap dia.


Meski begitu, tambah dia, tiga tahun terakhir pembangunan Papua melalui kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe berhasil meninkatkan elektrifikasi dari 36 menjadi 47 persen.


“Selain itu, kita terus berharap melalui program Indonesia terang dan program sejenisnya bisa menjadi pendorong untuk semua wilayah di Papua bisa kian terang,”imbuhnya.