Pemda Diminta Buat Brand Komoditas Unggulan

Pemerintah Provinsi melalui Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Papua mendorong Kabupaten/Kota membuat brand (logo/merk,red) terhadap hasil komoditas unggulannya.


Menurut Kepala Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Papua, Oma Laduani Ladamai, brand tersebut akan menjadi ciri khas komoditas unggulan daerah untuk dikenal dunia luar.


“Katakankanlah madu di Wamena yang diberi brand, wa wa wa. Kemudian di Tolikara, Buah merah dengan brand sesuai karakteristik daerah itu”.


“Selanjutnya, Selatan Papua yaitu di Merauke dengan brand kasuari atau apa pun sehingga dengan semua wilayah berlomba-lomba membuat brand, saya yakin komoditas unggulan Papua akan lebih menarik dan dikenal. Bahkan akan lebih mendunia karena memiliki brand dengan ciri khas budaya lokal,” ucapnya di Jayapura, Sabtu (11/6) minggu lalu.


Menurutnya, saat ini Badan Percepatan tengah membuat satu konsep bersama jajaran pemerintahan di pusat hingga daerah agar Papua kedepan bukan lagi wilayah demand atau yang membeli satu komoditi, tetapi menjadi daerah penyuplai atau penjual ke luar daerah.


“Contoh, potensi coklat Papua memiliki 33 ribu hektar. Sehingga jika kita maksimalkan 1 hektar saja itu mendapat 1 ton per tahun, berarti ada potensi 33 ribu ton coklat”.


“Komoditas ini jika diolah di Papua lalu membuat coklat batangan, bayangkan berapa juta batang coklat yang dihasilkan dari Papua. Mungkin ini kalau kita tangani serius harga coklat di Papua bisa menjadi yang termurah di dunia. Artinya komoditas unggulan coklat ini kita olah menjadi nilai tambah sebagaimana yang dimimpikan bapak Gubernur agar Papua bangkit, mandiri dan sejahtera,” katanya.


Oleh karena itu, tambah dia, Badan Percepatan juga tengah menghimpun satu kekuatan bersama SKPD, untuk membuat regulasi yang akan menjadi dasar pijakan strategis bagi pusat, provinsi dan kabupaten dalam membuat kebijakan tentang pemanfaatan komoditas unggulan Papua.


“Karena jika kita punya satu penahaman mulai dari pusat hingga daerah dan saling berkolaborasi saya yakin untuk membangun Papua dengan orang yang sedikit ini tidaklah susah,” singkatnya.