Besok Golkar Umumkan Hasil Survei Calon Kada Empat Kab/Kota

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Papua mengagendakan pengumuman hasil survey calon kepala daerah (Kada) empat kabupaten/kota pada 15 Juni 2016.


Empat kabupaten/kota tersebut, yakni Sarmi, Kepulauan Yapen, kota dan Kabupaten Jayapura. Hal demikian dikatakan Ketua DPD Golkar Papua Klemen Tinal, Senin (13/6) di Jayapura.


“Dua hari lagi untuk 4 kabupaten, hasil surveinya sudah bisa ada. Dari situ baru kita bisa rekomendasikan siapa yang akan didukung dengan perahu Golkar,” ucap dia.


Dalam memberi rekomendasi, Klemen menjamin Partai Golkar akan berlaku bijak dan adil serta mengacu pada hasil survei yang ada dihasilkan. Pihaknya juga akan mengedepankan profesionalitas sehingga figur yang diusung benar-benar memiliki kredibilitas, kompetensi dan memiliki nilai jual di masyarakat.


“Meski begitu, Partai Golkar Papua dalam menerbitkan rekomendasinya tetap akan mengacu pada keputusan pusat. Sebab sistem yang sampai saat ini kita junjung adalah hierarki atau menghormati putusan dari jenjang tingkatan maupun jabatan tertinggi di pusat”.


“Intinya nanti setelah hasil survei keluar kita akan undang mereka yang mendaftar lalu menyampaikan seperti apa nilainya. Sehingga mereka yang tak diusung bisa tahu alasan mengapa perahu Golkar tidak mendukungnya,” tutur dia.


Sementara untuk Kabupaten Mappi, katanya, akan mundur tujuh hari dari jadwal semula. Enam kabupaten sesanya akan lewat fit & propr test (tes kepatutan dan kelayakan) selanjutnya hasil yang diperoleh akan dibawa ke pusat, untuk diterbitkan rekomendasi.


Ditanya apakah akan mengusung kader dari luar partai, Klemen mengaku tak menutup kemugkinan bakal mengambil opsi itu. Hanya saja, bila hasil survei perbedaanya tipis maka akan lebih diprioritaskan bagi kader.


“Tidak ada masalah meski harus usung kader di luar partai. Katakanlah kader Golkar dan non Golkar maju. Kalau non golkar lebih unggul tapi tidak jauh perbedaannya tentu kita berikan ke kader dengan asumsi ada waktu untuk dia mengimbangi”.


“Tapi kalau selisih dalam survey itu antara kader dan non kader sangat jauh, mencapai 25 persen ya dengan sangat menyesal kita akan dukung orang yang bukan kader,” terangnya.