Ketua DPRP : Hasil Pra PON Jangan Jadi Ukuran

Ketua DPR Papua Yunus Wonda minta agar keberhasilan atlet Pra PON Papua yang menyabet 49 medali emas pada Pra PON 2016 lalu, tidak menjadi tolak ukur dalam PON XIX Bandung 2016 September mendatang.


Hal itu dikatakan Yunus Wonda di Jayapura, baru-baru ini dihadapan wartawan.

Yunus mengatakan Papua jangan sekali-kali merasa bangga dengan hasil itu, sebab jangan sampai kepercayaan diri yang tinggi membuat semangat atlet untuk berlaga pada PON 2016 menjadi berkurang.


“Tidak boleh seperti itu dan saya rasa menjadi pekerjaan besar kita untuk saat ini bagaimana pemerintah provinsi memberikan spirit kepada atlet untuk terus bersemangat mengukir prestasi serupa atau lebih baik lagi saat PON nanti,” ucap Yunus.


Sementara menyoal pemberian bonus, Yunus berharap Pemerintah Provinsi komitmen dengan nilai yang telah diputuskan. Selain itu, menyerahkan bonus sesuai dengan nilai yang dijanjikan.


“Jangan lagi bonus yang diberikan kepada atlet itu tidak penuh atau ada potongan pajak dan lain-lain. Karena itu, saya minta agar memperhatikan hal ini. Hargailah usaha mereka (atlet) sebagai pahlawan negeri ini,” imbaunya.


Hal tak kalah penting dikatakan Yunus Wonda, perhatian Pemprov terhadap keluarga atlet yang ditinggalkan di Papua. Sebab dikhawatirkan hal non teknis seperti itu dapat mempengaruhi psikologis atlet saat berlaga di PON Bandung.


“Yang paling penting adalah bagaimana kita melihat keluarga atlet yang ditinggalkan di Papua. Dari 4 bulan lalu saya sudah ingat kita boleh siapkan atlet untuk berangkat, tetapi kita harus melihat keluarga atlet yang ditinggalkan, karena jika tidak itu akan jadi persoalan”.


“Sebab jangan ketika atlet akan siap bertanding lalu mendapat telepon anak, istri atau ada keluarga yang sakit. Bisa-bisa misi untuk meraih emas kan menjadi tidak sampai,” jelas dia.


Pada kesempatan itu, Yunus menyayangkan masih kurangnya perhatian terhadap para atlet yang akan berlaga di PON Bandung. Ia berharap persiapan yang kurang itu dapat dievaluasi untuk disempurnakan saat Papua menjadi tuan tumah PON 2020 mendatang.


“Saya kemarin sempat turun ke beberapa cabang olahraga. Banyak kekurangan tapi ini saya harap jadi evaluasi kita setelah PON Bandung selesai,” tutur dia.