Sekum KONI Minta PBSI Papua “Jemput Bola”

Sekretaris Umum (Sekum) Komiten Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua meminta Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Pengprov PBSI) Papua terkait status pemain tunggal putra asal Papua, Chico Aura Dwi Wardoyo yang berhasil menjadi juara kedua di turnamen Kejuaraan Dunia Junior BWF 2016 di BIlbao, Spanyol, belum lama ini.


Ya, PBSI harus jemput bola, dia (Chico Aura Dwi Wardoyo) pemain asal Papua, jangan sampai daerah lain ambil, karena itu salah satu kerugian bagi kita,” ujarnya.


Menurutnya, sesuai dengan keinginan Gubernur untuk PON XX semua cabor harus diperkuat anak asli Papua, maka cabor diharapkan mulai bergerak menyiapkan atletnya.


“Cabor yang punya atlet, kita KONI sifatnya hanya mengontrol, kita harapkan cabor bisa wujudkan keinginan gubernur tersebut,” ujarnya.


Katanya lagi, Chico yang lahir di Jayapura, 15 Juni 1998 kini sedang magang di Pelatnas. Selain Chico masih ada pebulutangkis putri kelahiran Jayapura Asty Dwi Widyaningrum. Gadis kelahiran Jayapura 25 Oktober 2000 adalah salah satu pebulutangkis tunggal putri tanah air calon bintang masa depan yang kini berlatih di PB Jaya Raya Jakarta.

 

Sementara itu, pengamat olahraga Papua Nico Dimo mengatakan, cabang olahraga di Papua harus segera menyiapkan anak-anak asli Papua yang akan berlaga di PON XX tahun 2020 nanti.


Menurut, pernyataan Gubernur tersebut ada benarnya, karena orang nomor satu di Papua itu lebih ingin menyiapkan atlet asli Papua untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Tahun 2020.


"Pembinaan atlet hendaknya dilakukan agar kontingen Papua dihuni oleh anak-anak asli Papua, dalam artian tidak mengulangi apa yang dilakukan di PON XIX Jawa Barat, dengan mengontrak atlet dari daerah lain, guna meraih medali,” ujarnya.


Sebelumnya Gubernur Lukas Enembe yang juga Ketua Umum KONI Papua memastikan pada PON tahun 2020, seluruh atlet harus berasal dari Papua, tidak ada atlet kontrak. Hal ini jadi perhatian kita semua, sekarang kita harus bina atlet-atlet sehingga mereka ini bisa berjuang untuk negerinya sendiri di PON XX nanti,”ungkapnya.


Dikatakan, sudah saatnya kejayaan Papua yang sebelumnya dikenal sebagai lumbung atlet kita buktikan, jangan beli-beli atlet lagi, kita harus buktikan bahwa Papua bisa.