1 Desember Libur Fakultatif Memasuki Masa Raya Advent

Gubernur Papua Lukas Enembe resmi menetapkan 1 Desember sebagai hari libur fakultatif dalam rangka memasuki masaraya advent.


Keputusan hari libur dan cuti bersama tersebut, tertuang dalam keputusan Gubernur Papua No. 188.4/419/tahun 2015 tentang Hari-Hari Libur Resmi dan Cuti Bersama di Wilayah Provinsi Papua 2016.


“Sudah diputusakan oleh bapak Gubernur bahwa pada 1 Desember itu merupakan libur fakultatif. Ini sudah ada surat keputusan Gubernurnya, tinggal kami-kami ini sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dibawah untuk siap melaksanakan,” terang Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Papua Israil Ilolu, kepada pers, Senin (28/11).


Menurut dia libur fakultatif hanya berlaku pada hari Kamis. Sehingga ASN diminta untuk berkantor kembali sebagaimana mestinya pada Jumat (2/12). “Hari libur hanya pada 1 Desember saja sehingga saya imbau ASN masuk kembali pada esok harinya,” tutur dia.


Meski ASN libur pada Kamis mendatang, lanjutnya, pelayanan kesehatan di rumah sakit dipastikan akan terus berjalan. “Meski libur pelayanan kesehatan di rumah sakit tetap berjalan supaya masyarakat bisa berobat,” terang dia.


Sebelumnya, Pemprov Papua tak sependapat dengan pusat mengenai wacana kerja di Sabtu dan Minggu. Gubernur Papua bahkan telah menginstruksikan pembentukan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang libur Natal.


Pergub libur Natal itu mengacu pada usulan seluruh stake holder pemerintah daerah, diantaranya pihak DPR Papua dan Majelis Rakyat Papua (MRP), yang berharap ada penetapan hari libur dalam rangka menyambut kelahiran Yesus Kristus ke dunia, pada 25 Desember.


“Usulan DPR Papua dan MRP kan supaya saat Natal itu ada libur panjang. Sehingga kami sedang berkoordinasi mengemas usulan dalam bentuk Pergub. Selanjutnya akan diedarkan kepada semua instansi agar libur panjang ini segera ditetapkan”.


“Hanya soal batas dan panjangnya waktu penetapan hari libur, nanti menunggu keputusan dari bapak Gubernur. Yang jelas ada libur yang agak panjang di Desember, sesuai nuansa kekhususan dan kekristenan di Papua,” jelas Sekda Papua Hery Dosinaen.