Pembangunan Jalur Kereta Api Diestimasi Rp18,5 Triliun

Kepala Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Papua, Oma Laduani Ladamai memprediksi pembangunan jalur kereta api Stadion Mandala – Bandara Sentani bakal menelan biaya sekitar Rp18,5 triliun.


Hal itu disampaikan Laduani, saat diwawancara pers, pekan kemarin, di salah satu hotel bintang empat, Kota Jayapura.


Menurut dia, panjang lintasan jalur kereta api Stadion Mandala Jayapura – Bandara Sentani mencapai 37 kilometer. Sementara untuk pembangunan 1 kiometer, diestimasi menelan biaya sekitar Rp500 miliar.


“Nah tinggal kita mengkalikan Rp500 miliar dengan 37 kilometer itu, hasilnya Rp18,5 triliun. Namun darimana angka Rp500 miliar per kilometer, kita ambil dari nilai satuan pembangunan jalur rel kereta api di Palembang”.


“Memang diprediksi nilai 1 kilometer untuk Papua bisa diatas Rp500 miliar. Hanya ada solusi dari hasil pembicaraan bersama pihak kementerian yang rencananya akan mendatang sebagian besar material dari Pulau Jawa,” jelasnya.


Menurut Laduani, jika ingin mengejar pelaksanaan PON di Papua, tak ada cara lain dengan mendorong pelaksanaan pembangunan jalur kereta api di awal 2017 mendatang atau paling lambat di 2018.


Setelah itu, Pemprov Papua mesti mendorong pembentukan Peraturan Presiden (Perpres) atau Keputusan Presiden (Kepres) tentang penanganan kereta api di Papua. “Dengan begitu, akan ada prioritas pendanaan untuk pembangunan jalur kereta api di provinsi ini”.


“Tentunya setelah Detail Engineering Design (DED) jalur kereta api diselesaikan. Kemudian pembayaran ganti rugi lahan untuk pembangunannya sudah diselesaikan bersama para pemilik ulayat. Sehingga tak ada lagi masalah dalam pembangunannya, karena keberadaan kereta api ini selain untuk mendukung arus transportasi saat PON, juga untuk menunjang mobilitas maupun ekonomi masyarakat,” tuturnya.


Sebelumnya, Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Kereta Api Direktorat Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, Titiek Musdini Agustriana, di Jayapura, optimis kehadiran kereta api di Papua, mampu merubah peradaban masyarakat serta meningkatkan perekonomian daerah secara cepat dan maksimal.


“Saya pribadi boleh bilang pembangunan kereta api itu akan merubah peradaban. Kita boleh lihat pulau jawa, lalu beberapa negara di dunia yang saat ini ketika dibangun rel kereta api maka perekonomian setempat meningkat”.


“Karena itu, saya yakin keberadaan kereta api di Papua lambat laut akan lebih meningkatan kesejahteraan masyarakat dan membawa negeri ini setara dengan provinsi lainnya di Indonesia,” terang dia.


Ia menambahkan, Pemerintah Pusat sangat serius untuk membangun jalur rel kereta api di Bumi Cenderawasih. Hanya saja, Pemda setempat dan masyarakat diminta untuk segera memenuhi semua kriteria yang telah dipersyaratkan.