BPLH Ingatkan Pemda Jaga Hutan Sagu
Memiliki luasan hutan sagu sebesar
85 persen, Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Provinsi Papua mengingatkan
pemerintah daerah untuk menjaga dan melestarikannya, agar tak berdampak buruk
bagi masyarakat dimasa mendatang.
"Minimal tidak boleh banyak ditebang, karena bisa berdampak negatif terhadap daerah sekitar. Hal ini yang menyebabkan sebagian daerah Khalkote maupun Yahim, terendam air Danau Sentani yang naik karena daerah resapan menjadi kurang akibat penebangan pohon sagu,†jelas Kepala BPLH Papua Noak Kapisa, di Jayapura, Jumat (13/1) kemarin.
Tak hanya Pemda, Noak juga minta masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah daerah menjaga daerah resapan dengan tidak melakukan penebangan luasan hutan sagu.
“Sebab bisa saya katakan seperti di daerah Khalkote maupun Yahim Kabupaten Jayapura, selama ini menjadi daerah resapan tapi sudah tidak berfungsi dengan baik. Sehingga ada saat air danau naik maka pemukiman warga terendam.â€
"Karena itu, diharapkan tak hanya pemda tapi juga masyarakat bisa menjaga daerah resapan. Dengan bagaimana, menjaga pohon sagu yang ada sehingga daerah resapan bisa terjaga dengan baik. Sehingga pemukiman warga tak lagi terendam" kata dia.
Pada kesempatan itu, Noak meminta pemda setempat memperbanyak sosialisasi bagi masyarakat untuk menjaga daerah resapan. Sebab ada peraturan daerah yang dapat menjerat warga yang merusak hutan sagu.
"Makanya, Pemerintah Kabupaten Jayapura mesti terus mengadvokasi masyarakat untuk menjaga hutan sagu. Ini sangat penting supaya bencana banjir bisa diminimalisasi di masa-masa mendatang,†pungkasnya.
Sebelumnya, Asisten Bidang Perekonomian dan Kesra Sekda Provinsi Papua Elia Loupatty didampingi sejumlah Kepala SKPD mengunjungi Kampung Khalkote, Yahim, Yoboi guna melihat secara langsung rumah penduduk yang terendam, karena naiknya air Danau Sentani.
Asisten juga memerintah pihak Bappeda bersama BPBD dan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura untuk mencari solusi guna menghindari bencana serupa.
"Sebab kejadian seperti ini bukan hanya terjadi satu hingga dua kali. Sehingga perlu disikapi dengan baik dan segera," ucap dia.