Pemprov Kembangkan Sentra Perkebunan Kakao
Pemerintah Provinsi Papua
akan kembali mengembangkan sentra perkebunan kakao di sejumlah kabupaten,
diantaranya, Sarmi, Keerom, Nabire dan Yapen, guna meningkatkan hasil produksi
biji coklat di Bumi Cenderawasih.
Hal demikian disampaikan, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua, John Nahumury di Jayapura, kemarin.
“Sebab dengan pengembangan sentra perkebunan kakao itu, diharapkan bisa meningkatkan hasil produksi conklat di Papua," terangnya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya bakal mendorong perluasan areal perkebunan, dengan mengembangkan pemeliharaan kebun kakao. “Dengan perluasan ini diharapkan hasil produksi coklat kedepan akan lebih meningkat dibanding sebelumnya,†kata dia.
Dia menilai, wilayah Mamta sangat strategis untuk kembangkan komoditas kakau. Sementara untuk wilayah pegunungan sangat baik untuk kopi. Oleh karenanya, Papua potensi yang ada tersebut mesti terus dikembangkan. Diantaranya dengan mendorong petani lokal agar mengembangkan sekaligus meningkatkan produksi kakao dan kopi.
"Kakao di daerah Mamta harganya cukup besar nilainya pada kisaran Rp27-29 ribu per kg. Untuk itu, kami terus mendorong beberapa wilayah untuk tetap menanam kakao," kata dia.
Senada disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Elia Loupatty. Menurutnya, produksi komoditas Papua harus terus didukung agar dapat lebih berkembang.
“Kalau kopi di Kabupaten Dogiyai ini kan sudah mulai bangkit lagi dengan mengintensifkan varietas yang sudah ada. Komoditas kopi juga untuk wilayah Meepago dan Laapago saya rasa punya cita rasa tersendiri, seperti kopi robusta dan kopi arabika. Kini tinggal kita meningkatkan komoditas lainnya seperti coklat di Mamta sehingga bisa kita jual ke luar daerah,†tuturnya.