Pemprov Ajak Masyarakat Manfaatkan Pekarangan

Pemerintah Provinsi Papua tengah mengembangkan satu model atau program kegiatan yang mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumahnya masing-masing.


Hal tersebut dikatakan Kepala Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Papua, Roberth Eddy Purwoko, Senin (23/1).


Menurut dia, program pemanfaatan pekarangan rumah dinilai cocok untuk diterapkan di Papua. Sehingga pada tahun ini, Badan Ketahanan Pangan dan Koordinasi Penyuluhan berencana mengaplikasikan program tersebut melalui kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRTL) di seluruh kabupaten dan kota.


“Apalagi program ini mengusahakan pekarangan secara intensif. Artinya, pekarangan warga ini nantinya dimanfaatkan untuk menanam berbagai sumber daya lokal secara bijaksana. Paling tidak untuk penyediaan bahan pangan rumah tangganya masing-masing,” ujar dia.


Dalam implementasinya, lanjut dia, instansinya bakal melakukan pembimbingan agar masyarakat pemilik pekarangan dapat menanam sumber bahan makanan dari karbohidrat seperti ubi jalar, keladi dan sayur-sayuran.


Dengan begitu, dari program ini diharapkan mampu mendukung ketersedian kualitas sumber daya manusia Papua yang dimulai dari rumah. “Namun sekali lagi pengembanan KRTL ini memang lebih cocok untuk mengembangkan pangan lokal.”


“Sehingga kedepan, kami akan lebih fokus untuk kebutuhan keluraga terutama kebutuhan bahan pangan karbohidrat di pekarangan rumah,” tuturnya.


Dengan terlaksananya program ini, tambah dia, sasaran yang ingin dicapai adalah berkembangnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi secara lestari, menuju keluarga dan masyarakat yang sejahtera.


“Sebab selama ini, untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, masyarakat di pedalaman masih harus mengambil dari hutan. Dengan adanya KRTL diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan pangan yang ada sekitar rumah.”


“Sehingga tidak perlu lagi masyarakat membuang-buang waktu untuk mengambil bahan makanan di hutan. Tetapi sudah terjadi di pekarangan rumah,” pungkasnya.