Dinkes Sosialisasi Sirkumsisi di Gereja
Guna meminimalisasi serta
menekan laju perkembangan virus mematikan HIV di Bumi Cenderawasih, Dinas
Kesehatan Papua pada tahun ini bakal melakukan sosialisasi ke gereja-gereja.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysus Giay, pihaknya dalam waktu dekat akan berkomunikasi dengan pihak gereja agar bisa disediakan waktu khusus seusai berkotbah guna mensosialisasikan kepada jemaat betapa pentingnya sirkumsisi dalam pencegahan virus HIV.
“Contohnya begitu selesai kotbah, petugas kesehatan diberikan waktu sekitar 5-10 menit untuk mensosialisasikan pencegahan HIV serta kegunaan sirkumsisi. Tentunya kita harap kemitraan atau kaloborasi dengan pihak gereja dapat menekan lajunya perkembangan virus mematikan tersebut,” jelasnya di Jayapura, pekan kemarin.
Selain ke gereja, pihaknya berencana membangun komunikasi dengan lembaga agama lainnya yang ada di Papua. Sebab sirkumsisi menurut pandangan sejumlah ahli di dunia, ampuh untuk menekan penyebaran virus HIV.
“Makanya, kita ajak seluruh lapisan masyarakat yang ada di Bumi Cenderawasih agar dapat melakukan sirkumsisi.”
“Sehingga disini saya minta tokoh agama, adat, pemuda mari kita semua ramai-ramai melakukan sirkumsisi. Karena sirkumisi ini tidak bertentangangan dengan agama, tetapi justru akan menyehatkan,” ucap dia.
Ia menambahkan, dari penelitian ahli penularan HIV lebih banyak ditularkan melalui kulit prepitium (alat vital) bukan sperma. Sehingga saat terjadi luka kecil, maka dapat menjadi pintu masuk Infeksi Menular Seksual (IMS) yang dapat berujung pada HIV dan AIDS.
“Memang jika terkena IMS baru akan menimbulkan beberapa penyakit seperti spilis dan herpes. Tapi kalau dibiarkan sama saja dengan memancing masuknya virus HIV.”
“Makanya kami menyarankan pentingnya sirkumsisi, sebab di beberapa bagian negara Afrika dan Amerika yang sebelumnya mempunyai kasus HIV dan AIDS yang tinggi, namun setelah kampanye sirkumsisi digalakan justru penyebarannya menurun drastis. Hal itu diharapkan bisa terjadi di Papua,” pungkasnya.