Gubernur Imbau Masyarakat Tanam Kebutuhan Pangan di Pekarangan
Gubernur Papua Lukas Enembe
mengimbau masyarakat agar mulai menanam kebutuhan – kebutuhan pangan di
pekarangan, guna memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.
“Diantaranya dengan menanam cabai, sehingga dapat menekan tingginya kenaikan harga barang dan jasa secara umum (inflasi) di Bumi Cenderawasih,” terang Lukas Enembe di Jayapura, Senin (20/2) kemarin.
Gubernur juga minta agar dibentuk satu kelompok maupun organisasi yang dapat membina dan memacu masyarakat agar mau menanam tanaman pangan di pekarangan rumahnya.
“Sebab sangat penting ada kelompok yang bisa membina dan menjadi contoh. Dengan begitu, kita harap kebutuhan pangan setiap keluarga di Papua kedepan akan bisa tercukupi,” tutur dia.
Sementara disela-sela apel gabungan Senin (20/2) pagi, di halaman Kantor Gubernur Papua, Kepala Daerah telah mencanangkan gerakan tanam cabai di pekarangan yang ditandai penandatanganan MoU antara Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Yulce W Enembe dengan Kepala Badan Ketahanan Pangan.
Disusul Penandatangan MoU antara Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).
Selain itu, turut diserahkan bantuan bibit cabai, ayam KUB dan alat penetas telur dari Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Balitbang Papua mewakili Menteri Pertanian RI kepada Gubernur Papua.
Sementara Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Koordinasi Penyuluh Provinsi Papua Robert Edi Purwoko mengatakan pencanangan ini sebagai tindak lanjut dari Rakernas Kementerian Pertanian tanggal 4 – 5 Januari 2017 lalu di Jakarta.
Instansi yang dipimpinnya itu, lanjut dia, diberikan tugas menyiapkan bibit – bibit cabai untuk dibagikan kepada masyarakat secara gratis, bekerja sama bersama TP PKK provinsi dan kabupaten.
“Sehingga hari ini (Senin,red) dicanangkan dan bibit juga diserahkan dengan harapan dapat diteruskan secara gratis kepada masyarakat untuk mengatasi tingkat harga cabai yang tinggi,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, saat ini sentra cabai yang berada di Provinsi Papua rata-rata berada di daerah transmigrasi seperti Koya, Kota Jayapura, Arso Kabupaten Keerom. Sayangnya hasil penan masih sangat terbatas karena musim yang tak teratur di Papua.