Gubernur Minta Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Ditingkatkan

Gubernur Papua Lukas Enembe minta agar instansi terkait dapat terus berupaya meningkatkan produksi tanaman pangan dan holtikultura, guna mengurangi ketergantungan terhadap daerah lain.

Hal ini disampaikan Gubernur Lukas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Papua Hery Dosinaen, pada Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura se-Papua, Senin (13/3).

“Khusus instansi di sektor tanaman pangan dan holtikultura, saya inginkan komitmen dan kerja keras kita semua baik di provinsi maupun kabupaten dan kota. Sehingga komoditas strategis nasional seperti beras, jagung, kedelai, cabe dan bawang merah, secara bertahap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di provinsi ini,” terang dia.

Menurut Lukas target Pemerintah Provinsi Papua untuk memenuhi kebutuhan beras Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri dan Raskin yang berjumlah sekitar 122.000 ton yang harus bisa diwujudkan.

Sama halnya dengan peningkatan produksi pangan lokal seperti ubi jalar, keladi dan sagu agar harus menjadi perhatian. “Apalagi produksi ubi jalar yang saat ini mengalami keterlambatan, sehingga perlu didorong kembali dengan memastikan lahan-lahan ubi jalar tidak dikonversi peruntukannya.”

“Sebab produksi ubi jalar di Pegunungan Tengah harus dipastikan aman, sehingga kasus-kasus kekurangan pangan seperti yang pernah terjadi di Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya, tak lagi terulang,” tuturnya.

Hal yang sama dikemukakan dia, untuk kebutuhan sayur-sayuran maupun buah-buahan agar terus dapat ditingkatkan produksinya guna memenuhi kebutuhan pangan saat penyelenggaraan PON XX 2020 mendatang.

“Namun yang tak kalah penting adalah dengan menggalakkan ajakan mencintai produk pangan lokal, dengan cara pada setiap rapat disiapkan menu tersebut. Kemudian pada hari-hari tertentu pada setiap keluarga sehingga dengan sendirinya pangan lokal akan lebih dilestarikan,” katanya.

Lukas juga mendorong pengembangan infrastruktur pertanian agar dapat terus dikembangkan guna meningkatkan produksi maupun efiesiensi di sub sektor tanaman pangan maupun holtikultura.

“Sebab pengembangan jalan pertanian, jaringan irigasi dan infrastruktur lainnya harus diarahkan kepada kawasan-kawasan sentra komoditas unggulan. Supaya prduksi petani bisa dipasarkan dengan mudah, lalu dengan biaya murah dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani.”

“Namun untuk dapat mewujudkannya tentu diperlukan sinergitas program dan anggaran baik dari Dinas Pekerjaan Umum, Balai Wilayah Sungai Papua, Dinas Perhubungan serta instansi terkait untuk mewujudkannya,” tutup dia.