Rumah Sakit Regional Diyakini Mampu Turunkan Angka Kematian

Pemerintah Provinsi Papua meyakini keberadaan rumah sakit regional di lima wilayah adat, akan mampu menurunkan angka kematian. Hal ini disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe melalui Sekda Papua Hery Dosinaen di Jayapura, baru-baru ini.

Tak hanya itu, ia pun menilai angka kematian ibu dan balita, dapat diminimalisir karena keberadaan rumah sakit tersebut.

“Sehingga memang sangat penting untuk kita dorong rumah sakit regional ini. Dengan begitu, kita bisa lebih meningkatkan tangan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di seluruh provinsi ini,” tutur dia.

Masih dikatakan Lukas, pemerintah provinsi berkomitmen kuat untuk dapat menurunkan angka kematian ibu. Dimana kini telah ada pada angka 380 per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara angka kematian balita kini berada pada angka 13 per 1000 kelahiran hidup.

Angka-angka itu, lanjut dia, mesti terus diminimalkan. Sebab telah menjadi komitmennya bersama Wagub Klemen Tinal sejak dilantik empat tahun lalu.

“Karena itu, saya minta dinas kesehatan supaya bekerja maksimal dan konsisten untuk bisa terus menurunkan angka kematian ibu dan balita,” ungkap dia.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giay mengakui angka kematian ibu di Bumi Cenderawasih masih cukup tinggi. Meski begitu bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka kematian ibu mengalami penurunan.

“Sata terakhir (2016) menyebutkan, jumlah kematian 380 per 100.000 kelahiran, berbeda dibandingkan dengan 2013 lalu yang mencapai sebanyak 575 per 100.000 angka kelahiran”.

“Memang bila bandingkan dengan provinsi lain di Indonesia, angka kematian ibu di Papua masih cukup tinggi. Namun kita terus berupaya supaya angka-angka ini bisa terus menurun,” tutur dia.

Dia menduuga ada tiga penyebab tingginya kematian ibu di Papua. Yaitu terkena infeksi, pendarahan dan keracunan saat hamil.

Sementara kasus kematian ibu terbanyak terjadi karena infeksi kehamilan. “Sedangkan penyebab tidak langsungnya karena kondisi geografis yang sulit”.

“Hingga terkadang hal seperti ini sangat menyulitkan kita untuk melakukan penanganan. Dalam artian, sulit melakukan rujukan pasien dari daerah ke kota, apalagi bila kondisi sudah malam sehingga harus menunggu keesokan harinya. Sehingga kehadiran rumah sakit regional diharapkan bisa meminimalisasi hal ini,” harap dia.