Kepentingan Politik Hambat Pembukaan Jalur Penerbangan Internasional

Sekertaris Daerah (Sekda) Papua Hery Dosinaen menyebut kepentingan politik, menghambat pembukaan jalur penerbangan internasional ke negara pasifik.

Padahal tujuannya, untuk meningkatkan perekonomian daerah, melalui kerja sama ekspor bahan pokok, sebagaimana hasil pembicaraan bersama sejumlah negara pasifik pada beberapa kesempatan.

Hal itu disampaikan Sekda di Jayapura, disela-sela Rapat Forum Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) se-Sulawesi, Maluku dan Papua, di Jayapura, Selasa (19/9) kemarin.

“Sebenarnya kita sudah akan membuka penerbangan dari Jayapura ke Port Moresby Papua Nugini. Namun sampai saat ini tidak terlaksana karena kepentingan politik tertenru”.

“Karenanya, saya berharap melalui pertemuan ini ada konstribusi positif maupun rekomendasi, untuk bagaimana bisa meningkatkan perekonomian dan kehidupan masyarakat di atas tanah ini,” harapnya.

Dia melanjutkan, ditengah-tengah keterbatasan yang ada, Provinsi Papua dibawah kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal terus berupaya meningkatkan ekonomi Papua. Usaha itu, terbayar lunas dimana pertumbuhan perekonomian Papua mencapai 9,2 persen diatas pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Dengan demikian, kata dia, Papua kini siap menjadi gerbang perekonomian untuk Indonesia Timur, dengan harapan dapat memacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di ujuang Timur wilayah Indonesia.

“Yang pasti kami siap untuk menjadi gerbang Indonesia Timur untuk akses perekonomian RI. Namun begitu, kita butuh dukungan semua pihak untuk dapat mewujudkannya,” terang dia.

Sementara itu, Kepala BPS, Dr. Suhariyanto mengharapkan terselenggaranya forum Konsultasi Regional PDRB se-Sulawesi, Maluku dan Papua mampu memberi gambaran fokus membangunan di Kawasan Timur Indonesia.

“Ini merupakan suatau forum yang penting karena mempunyai tujuan untuk mendiskusikan ke wilayaan serta keterpaduan antara pembangunan nasional dan daerah,” katanya.

Dalam pertemuan itu, Suhariyanto juga berharap agar tercipta sarana pertukaran informasi antara provinsi yang tergabung dalam Sulampua, dimana setiap provinsi mempunyai tantangan masing-masing.

Sehingga hasil dari pertemuan ini dapat disusun kesepakatan bersama untuk membangun kebijakan sosial dan ekonomi di wilayah timur Indonesia. Termauk untuk merekam isu sosial dan ekonomi yang saat ini, hangat dibicarakan serta menjaring berbagai informasi baik skala regional maupun internasional.