Dinas Pekerjaan Umum Dorong Kontraktor Besar Rangkul Pengusaha GEL

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan RuangProvinsi Papua bakal mendorong kontraktor besar yang telah menang tender, untuk dapat merangkul pengusaha lokal Golongan Ekonomi Lemah (GEL) yang belum terakomodir dalam proyek reguler.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Papua Djuli Mambaya, ada sekitar 200-an dari 388 pengusaha lokal yang belum terakomodir dalam proyek reguler GEL di instansi tersebut.

Karena adanya keterbatasan anggaran, maka para pengusaha lokal yang belum kebagian proyek GEL ini akan dimasukan ke dalam sub kontraktor pada proyek reguler yang ditender melalui Biro Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Papua.

“Sebenanya keberadaan pengusaha lokal GEL justru membantu pengusaha besar. Karena secara tidak langsung, mereka membina pengusaha lokal dengan harapan dikemudian hari mereka belajar dan mendapat pengalaman menjadi lebih berpengalaman”.

“Namun, Ia tahun ini dana GEL untuk regular pada Bina Marga sebesar Rp.16 miliar dan Cipta Karya sebesar Rp.5 miliar. Dana ini tentunya tak cukup sehingga tugas kami saat ini untuk bagaimana memperjuangkan pengusaha GEL diantaranya melalui sub kontraktor,” terang Djuli usai tatap muka dengan pengusaha lokal GEL di Aula Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Papua, Kamis (5/10) kemarin.

Masih dikatakan dia, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Papua, selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Papua, agar mendukung penyiapan dana yang lebih besar bagi pengusaha lokal GEL.

Dengan tujuan agar seluruh pengusaha lokal bisa terakmodir dalam proyek reguler GEL. “Sebab jika masih memungkinkan dalam tahun ini, pengusaha GEL yang belum mendapat proyek kita ingin akomodir”.

“Makanya, kita harap Ketua TAPD dapat mengakomodir pengusaha GEL yang diantaranya memperbanyak anggaran untuk pengusaha asli Papua,” harapnya.

Sementara Kepala Bidang Cipta Karya, Risliana Panggoa, berjanji akan berusaha untuk menginventarisir seluruh pengusaha GEL yang belum mendapat proyek.

"Mungkin nanti ada di pembangunan jalan atau pabrik petatas. Ini kita sedang lihat apakah disitu ada pekerjaan minor yang tidak menggunakan alat berat. Intinya kami akan membantu mengakomodir kalau memang bisa di sub kontraktor kan," kata dia.