Mendagri Minta Papua Perangi Radikalisme dan Terorisme

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo minta agar semua pihak di Provinsi Papua, turut memerangi masalah radikalisme dan terorisme yang menjadi tantangan dan ancaman bangsa.

“Saya minta masalah ini harus diperhatikan. Masalah ini pun harus jadi komitmen kita semua sebagai warga negara di Papua untuk memberantas. Termasuk yang ingin merubah ideologi pancasila,” ucap dia di Jayapura, Senin (20/11).

Tjahjo juga minta masyarakat di Papua untuk berani menentukan sikap, siapa yang menjadi kawan dan lawan. Baik terhadap perorangan, golongan, maupun kelompok yang ingin dipecah-belahkan oleh pihak terkait.

“Sebab masalah radikalisme dan terorisme bukan menjadi tanggung jawab TNI/Polri semata. Tetapi juga kita semua sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Yang pasti saya harap kita semua lawan para pihak yang ingin porak porandakan NKRI serta kemajemukan bangsa ini,” harap dia.

Dia juga meminta agar Provinsi Papua turut memerangi masalah Narkoba yang telah merusak sendi-sendi kehidupan bangsa ini. Bahkan menurut data lapangan, rata-rata 50 orang meninggal perhari.

“Saya pernah ke perbatasan Skouw menyaksikan beberapa rumah di pinggiran daerah itu, dibakar karena menjadi tempat penyimpanan narkoba dari negara tetangga (PNG). Diharapkan hal itu, tak terjadi di masa mendatang,” ucapnya.

Terakhir Mendagri meminta Pemerintah Provinsi Papua untuk mendukung program nawacita Presiden Jokowi, untuk mempercepat pembangunan infrastruktur serta sosial kemasyarakatan.

“Bahwa di tengah – tengah masyarakat kita, masalah gizi anak wajib jadi perhatian. Kemudian pemerintah daerah saya minta untuk memperhatikan masalah angka kematian ibu hamil yang masih tinggi”.

“Begitu pula untuk kanker serviks sehingga perlu ada penanganan. Kemudian yang penting adalah masalah sanitasi untuk mencegah lebih banyak masyarakat terkena penyakit berbahaya yang dapat mengancam jiwa,”tandasnya.