Masyarakat Diajak Ciptakan Suasana Kondusif Jelang Natal

Pemerintah Provinsi Papua mengajak masyarakat untuk menciptakan suasana yang kondusif jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Masyarakat juga diajak menjaga toleransi antar umat beragama, sehingga kedamaian dan kebersamaan dapat tercipta saat perayaan kelahiran Yesus Kristus diatas tanah ini.

“Sebab untuk menciptakan suasana yang aman dan damai itu, tu tidak terlepas dari peran serta masyarakat. Yang tentunya diawali dari dengan menjaga keamanan serta ketertiban di lingkungan masing-masing,” terang Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di Jayapura, Rabu (13/12).

Wagub juga mengimbau para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi, untuk menjadi terang bagi masyarakat di lingkungannya masing-masing. Sebab makna Natal, tak hanya diperingati sebagai kelahiran Yesus Kristus semata.

Tetapi sebagai amanah dan perintah bagi umat untuk hidup dalam suasana kekeluargaan serta kebersamaan yang utuh. Serta selalu hidup berdampingan untuk memuliakan nama-Nya dan berkarya bagi sesama.

“Oleh karenanya, saya minta sekali lagi mari kita jadikan Natal tahun ini untuk menatap masa depan lebih cerah. Selalu bicara tentang kedamaian sehingga perayaan Natal kali ini memberi kesan yang baik bagi seluruh umat diatas tanah ini,” harapnya.

Sementara berkenaan dengan adanya libur Natal dan Tahun Baru, Wagub mengimbau ASN untuk segera berkantor pada waktu yang ditentukan. Dengan demikian, diharapkan pelayanan publik dan pemerintahan mampu berjalan sebagaimana mestinya.

“Apalagi untuk pelayanan di rumah sakit, wajib untuk terus berjalan tanpa berhenti. Karena itu, saya harap pimpinan rumah sakit dapat melakukan pembagian tugas, sehingga pelayanan kesehatan bisa berjalan sebagaimana mestinya,” imbau dia.

Sebelumnya, Sekda Papua Hery Dosinaen mengimbau agar seluruh seluruh pegawai negeri sipil masuk kantor tepat waktu. Pihaknya siap memberi sanksi bagi aparatur sipil negara yang menambah waktu liburan.

“Saya minta ASN untuk berkantor di tanggal yang sudah ditentukan. Bila menambah waktu liburan akan diberi sanksi tegas untuk memberi efek jera,”jelasnya.