Bupati Diminta Perkuat Dinas Kependudukan

Para Bupati di bumi cenderawasih diimbau untuk memperkuat instansi kependudukan dan pencatatan sipil, guna memaksimalkan upaya perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang hingga saat ini dinilai masih belum maksimal.

Penegasan ini disampaikan Dinas Sosial, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Papua Ribka Haluk di Jayapura, Senin (26/3).

Menurut Ribka, bupati merupakan pengambil kebijakan di daerah. Dengan demikian, bupati dinilai memiliki kuasa untuk menyediakan kebutuhan peralatan perekaman KTP elektronik. “Sebab sebagian besar pemerintah kabupaten di Papua tidak menyediakan anggaran perekaman e-KTP. Sehingga kedepan saya harap ini bisa menjadi perhatian kepala daerah di kabupaten,” terang dia.

Sementara untuk mempercepat dan meningkatkan persentase perekaman e-KTP di Provinsi Papua, dalam waktu dekat instansinya akan melakukan pertemuan dengan para bupati di bumi cenderawasih, guna membahas pemberian dukungan anggaran bagi instansi kependudukan dan pencatatan sipil setempat

Dalam pertemuan itu, pihaknya bakal mendorong komitmen dengan bupati dan walikota untuk meningkatkan perekaman e-KTP.

“Sebab pemerintah daerah harus pertanggungjawab terhadap perekaman e-KTP di wilayah masing-masing. Bupati juga harus mampu meningkatkan perekaman e-KTP sampai dengan 27 Juni 2018”.

“Sehingga yang pasti kita memang kita perlu menggunakan sistem jemput bola. Sebab perekaman e-KTP ini erat kaitannya dengan pilkada,” ucap dia.

Dia menambahkan, saat ini kendala geografis, menjadi salah satu faktor penghambat perekaman e-KTP di bumi cenderawasih. Bahkan ada lokasi yang sulit diakses dan hanya bisa dilalui dengan menggunakan jalur udara.

Dilain pihak, ada kendala teknis lainnya dimana sejumlah alat penunjang perekaman e-KTP pun mulai mengalami kerusakan, dimana sampai saat ini belum ada penggantinya.

“Memang alat perekaman E-KTP ini hanya mampu bertahan sempurna selama lima tahun. Ketika melewati batas penggunaan, kerusakan hanya tinggal menunggu waktu. Sementara sekarang usia alat itu sudah mencapai enam tahun”. 

“Belum lagi ada alat yang rusak karena tersambar petir, terkena arus pendek listrik, juga sejumlah kabel yang putus digigit tikus," terang dia.