Gubernur Sindir KPU dan Bawaslu Telat Hadiri Rakor Pilkada

Penjabat Gubernur Papua Soedarmo menyindir Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), yang kerap telat dan belum siap saat pelaksaan kegiatan rapat koordinasi (Rakor) yang membahas pelaksanaan Pilkada.

Hal itu disampaikan Gubernur Soedarmo saat menyampaikan arahan pada Rakor dalam rangka persiapan pelaksanaan Pemilukada Gubernur dan Bupati di Papua, Jumat (8/6) pagi, di Jayapura.

Gubernur yang tiba sekitar pukul 09.00 Wit di terlihat kesal karena para penyelenggara Pilkada justru belum hadir di tempat acara.

“KPU dan Bawaslu berapa kali tuh setiap ada kegiatan (pembahasan Pilkada) selalu belum siap. Tolong dicatat ini pak (Komisioner KPU dan Bawaslu), yang punya kepentingan bukan kita, sekali lagi yang berperan utama untuk pelaksanaan Pilkada adalah KPU dan Bawaslu,” keluhnya.

Dia berharap KPU dan Bawaslu agar lebih profesional dan bertanggung jawab dalam bersikap. Sebab jika salah memutuskan justru akan memicu konflik.

“Saya bukan baru kali ini menjadi pemimpin (Gubernur) untuk pembahasan Pilkada. Saya juga pernah melaksanakan di Aceh yang juga bukan hanya tujuh tapi 21 kabupaten dan kota yang melaksanakan Pilkada ditambah satu provinsi.”

“Tapi semua bisa berjalan lancar dan aman karena kita ada sinergi dan kebersamaan. Masing-masing punya rasa tanggung jawab,” tegasnya.

Dia juga minta agar KPU dan Bawaslu Papua agar dalam memimpin dan melaksanakan Pilkada, tidak main-main.  Sebab dampaknya adalah korban manusia dan hal itu sangat tidak diharapkan.

“Nah bagaimana untuk hindari supaya tidak ada korban, maka kita (duduk dalam kegiatan rakor ini untuk) membahas bersama. Sehingga saya harap ini jadi perhatian KPU dan Bawaslu agar sekali lagi punya sikap,” imbaunya.

Pada kesempatan itu, dia mengingatkan bahw akegiatan Pilkada merupakan agenda yang bersifat Nasional. Oleh karenanya, dia berharap KPU dan Bawaslu fokus pada upaya mensinergikan serta mencari solusi atas setiap persoalan yang berpotensi muncul

“Jangan hanya pada saat penganggaran (meminta dana untuk pelaksanaan Pilkada) lalu belum dipenuhi, tapi ributnya setengah mati. Namun begitu anggaran sudah dipenuhi, saya minta tanggungjawab dari penyelengagra ini secara benar.”

“Karena konflik yang terjadi akibat tidak profesionalnya KPU maupun Bawaslu. Sekarang kelihatannya begitu, jangan bicara soal persiapan aparat keamanan, karena mereka sudah sangat siap untuk menjalankan tugas,” tegurnya.