Perbankan Diminta Biayai Pengelolaan Pangan Lokal

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Papua mengimbau pihak perbankan agar dapat membantu pemerintah provinsi dalam membiayai pengelolaan pangan lokal, diantaranya sagu.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Papua Max Olua, disamping upaya pemerintah provinsi yang diantaranya mencari pasar sekaligus menampung hasil sagu petani, permodalan terhadap pengelolaan pangan lokal sangat dibutuhkan masyarakat.

“Sebab untuk bisa maksimal dalam pengelolaan pangan lokal ini memang dibutuhkan kerja sama semua pihak. Baik pemerintah, perbankan serta pihak terkait,” terang Max Olua di Jayapura, kemarin.

Max juga mengemukan dalam waktu dekat bakal membentuk sebuah tim yang lebih fokus dalam upaya pengembangan dan pengolahan sagu.

Tim ini akan melibatkan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait yang berkaitan langsung dengan pengembangan sagu. “Sebab sekali lagi tidak bisa pengembagan sagu itu dilakukan secara sendiri-sendiri. Tetapi karus keroyokan bersama semua pihak terkait,” katanya.

Ia berharap kedepan, masyarakat tak hanya memanfaatkan pohon sagu yang tumbuh secara alami di bumi Papua. tetapi untuk setiap pohon yang ditebang mesti ditanam kembali dengan yang baru. “Dalam artian pengembangan sagu ini harus dilakukan dengan membudidaya. Sebab dengan begitu, ada kesinambungan dalam mengelola sagu,” tuturnya.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Papua, Joko Supratikto mengaku siap mendukung pemerintah provinsi dalam mengembangkan sagu.

Kendati begitu, sebelum mulai memasarkan hasil olahan sagu, dia berharap pemerintah provinsi lebih dulu memutuskan olahan sagu seperti apa yang bakal dipasarkan. “Apakah nanti sagu itu diolah menjadi tepung, ataukah produk jadi yang bisa langsung di konsumsi masyarakat.”

“Intinya, kita juga perlu fokus sagu seperti apa yang diperdagangkan. Namun saya sarankan untuk fokus kepada skala industri yang bisa menghasilkan tepung sagu. Itu dulu yang diproduksi dan dijual ke daerah luar Papua, sambil mengubah pola masyarakat sampai di skala industri rumahan," pugkasnya.