Penurunan Angkutan Udara Pengaruhi Deflasi Februari 2019

Hasil pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Papua selama Februari 2019, menunjukan di Kota Jayapura, mengalami deflasi atau penurunan harga barang dan jasa secara umum.

Menurut Kepala BPS Papua Simon Sapary, deflasi pada Februari di Kota Jayapura lalu dipicu adanya penurunan harga angkutan udara dengan andil sebesar 0,032 persen. Angkutan udara juga memberi andil yang tertinggi dibanding kelompok lainnya.

 “Memang ada daging ayam ras, tomat sayur, bayam, telur ayam ras dan beberapa komoditas lainnya yang ikut memberikan andil deflasi. Tapi sebagian besar karena ada penurunan harga angkutan udara yang sebelumnya pernah dikeluhkan oleh masyarakat,” terang Simon di Jayapura, kemarin.

Untuk Kota Jayapura, BPS mencatat terjadi deflasi sebesar 0,03 persen. Deflasi ini dilaporkan cenderung melambat dibandingkan inflasi bulan sebelumnya (Januari) yang sebesar 0,26 persen.

Sementara untuk Merauke, selama februari 2019 terjadi deflasi yang cukup tinggi sebesar 2,12 persen. Angka ini cenderung lebih tajam dibandingkan kondisi bulan sebelumnya (Januari) yang mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.

“Kalau untuk Merauke penurunan harga angkutan udara juga memberi andil namun faktor pemicu tertinggi pada harga kacang panjang dengan andil 0,748 persen. Sedangkan untuk angkutan udara memberi andil 0,283 persen,” ucap ia.

Lebih lanjut pengekembangan inflasi tahun berjalan Februari 2019 di Kota Jayapura menurut perhitungan BPS mencapai -0,03 persen. Pencapaian ini disebutkan lebih rendah dan terkendali dibanding Februari 2018 (1,05 persen).

“Adapun di Merauke inflasi bulanan berjalan Februari 2019 mencapai -2,11 persen. Namun pencapaian ini dipastikan jauh lebih rendah dibandingkan Februari 2018 yang mencapai 0,90 persen.