Gubernur : Honorer K2 Hanya Bisa Diakomodir Pada PPPK

Mimpi tenaga honorer K2 di provinsi yang berharap diakomodir pada penerimaan CPNS Formasi 2018, dipastikan sudah sirna setelah tak mendapat respon Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Tak sampai disitu, Gubernur Papua Lukas Enembe pun telah memastikan bahwa hal itu sulit itu diwujudkan. Sebab pengangkatan tenaga honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN), merupakan wewenang pemerintah pusat.

Oleh karenanya Lukas berharap para tenaga honorer K2 bisa menerima keputusan untuk mengakomodir mereka kedalam perekrutan Pegawai Pemerintah dan Perjanjian Kerja (PPPK). Kendati tidak mendapat uang pensiun, namun PPPK mendapat hak dan tunjungan yang sama dengan ASN.

“Sudah dipastikan tenaga honorer K2 di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua akan diakomodir dalam perekrutan PPPK. Sulit untuk diakomodit dalam penerimaan CPNS Formasi 2018,” terang ia di Jayapura, kemarin.

Sementara untuk memaksimalkan perekrutan honorer K2 ke PPPK, dalam waktu dekat Badan Kepegawaian Daerah akan mendorong pemberkasan, guna mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Berkas yang dikumpulkan itu akan dibandingkan dengan data base yang tercatat pada badan kepegawaian setempat.

“Yang pasti kita terus memperhatikan dan memperjuangkan nasib honorer K2 ini. Namun semua menjadi kewenangan pusat. Sementara untuk mendorong ke PPPK ini pun menjadi upaya yang kami dorong ke pusat dan telah mendapat lampu hijau,” ucapnya.

Sebelumnya, puluhan tenaga honorer K2 di bumi cenderawasih menolak wacana pengangkatan mereka dalam penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang rencananya digelar pada tahun ini.

Aksi penolakan itu disampaikan mereka saat menggelar aksi demo damai di halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura, belum lama ini.

"Umur kami sudah habis dipakai mengabdi buat negara dan bangsa, tetapi malah kami mau diakomodir dalam penerimaan P3K. Ini kami tidak setujui karena kami tahu Presiden sudah menyetujui dan menerima aspirasi kami untuk mendapat kekhususan,” ungkap Sekretaris aksi demo, Edison Worabay.

Dalam orasinya pendemo juga menolak penerimaan CPNS formasi 2018 dan mengancam bakal memboikot setiap proses, karena tidak memberikan formasi khusus dan solusi bagi tenaga honorer K2.