Gubernur : Tak Boleh Ada Konflik Saat Pilpres dan Pileg

Gubernur Papua Lukas Enembe mendorong semua elemen di bumi cenderawasih agar memastikan pelaksanaan pesta demokrasi Pileg dan Pilpres berjalan aman, damai dan Luber.

“Tidak boleh terjadi pembakaran dan konflik saat Pileg dan Pilpres. Semua elemen terkait harus berkoordinasi dan komunikasi secara baik. Lebih khusus penyelenggara KPU dan Bawaslu di provinsi maupun kabupaten dan kota,” terang Enembe, disela-sela Rapat Koordinasi Pemilu 2019, di Jayapura, Selasa (2/4).

Ia mengajak semua pihak menciptakan pemilu yang aman dan damai. Dengan demikian, KPU sebagai penyelenggara dan Bawaslu sebagai pengawa di 29 kabupaten/kota, wajib menjaga netralias mulai dari persiapan sampai dengan rampungnya tahapan Pemilu.

“Sebab Papua sampai saat ini masih dianggap daerah rawan Pemilu. Makanya, saya minta Pilpres dan Pileg kali ini harus aman. Sebab Pilgub kemarin kan bisa aman, kenapa pilpres dan pileg tidak demikian,” serunya.

Sementara untuk perebutan kursi DPR-RI, sambung ia, Provinsi Papua hanya mendapat jatah 10 kursi sementara calon yang maju sangat banyak dengan total 16 partai politik.

“Makanya, saya harap masyarakat bisa memilih dengan baik. Sebab intinya harus hati-hati dalam memilih 10 kursi ini. Jangan asal pilih dan jangan korbankan suara rakyat Papua,” tegasnya.

Ia pun mengakui dua calon presiden yang bertarung dalam Pilpres merupakan tokoh nasional terbaik bangsa. Hanya saja seluruh rakyat Papua sudah sepakat untuk memberikan suara kepada Presiden Joko Widodo, yang telah banyak membangun tanah bumi cenderawasih.

“Sebab Jokowi menjadi Presiden yang paling banyak mengunjungi Papua bahkan sudah mencapai 10 kali kunjungan. Belum lagi banyak sekali program yang diturunkan bagi Papua,” tegasnya.