Semangat Jenderal Sudirman Harus Jadi Contoh

Menurut Presiden, dalam amanatnya  saat menjadi Inspektur Upacara  peringatan  ulang tahun ke-61 Tentara Nasional Indonesia (TNI)   di Plaza Sudirman, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (5/10) pagi, apa yang dilakukan Jenderal Besar Sudirman, di tengah-tengah penderitaan penyakit, namun almarhum tetap memiliki semangat dan ketegaran membela Sang Saka Merah Putih.
Presiden kemudian mengutip kata-kata Jenderal Sudirman pada saat peringatan 17 Agustus 1948, dengan kondisi tubuh yang ringkih, Jenderal Besar Sudriman mengatakan, "Robek-robeklah badanku, potonglah jasadku, tetapi jiwaku yang dilindungi Merah Putih akan tetap hidup dan tetap menuntut bela siapapun yang kuhadapi."

Acara peringatan HUT ke-61 TNI, Kamis (5/10), dipusatkan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta. HUT yang berlangsung secara sederhana tersebut dihadiri Presiden SBY yang menjadi inspektur upacara.Pada kesempatan lain, tambah Presiden, Jenderal Sudirman juga mengatakan, "Jangan bimbang dalam menghadapi penderitaan. Karena semakin dekat cita-cita kita tercapai, semakin berat hambatan yang harus kita alami"."Semangat dan ketegaran seperti itu, bukan hanya nilai dan komitmen dari para prajurit  dan segenap jajaran TNI, akan tetapi juga menjadi semangat dan nilai bangsa Indonesia menghadapi tantangan di masa datang," lanjut Presiden. Acara itu dihadiri pula oleh Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto  dan tiga kepala staf angkatan. Juga dihadiri pula oleh  para pimpinan lembaga tinggi negara serta para menteri dan sejumlah sesepuh TNI lainnya.

Terhadap Batalyon TNI yang segera berangkat ke Timur Tengah, Presiden juga berpesan agar menjaga citra dan nama baik TNI dan bangsa Indonesia, mengingat selama ini citra Indonesia sebagai pasukan pemerilahara perdamaian juga sudah terrcatat. Presiden mengawali upcara dengan melakukan inspeksi terhadap personil TNI yang mengikuti parade dengan mobil jeep didampingi oleh Komamdan Upacara Kolonel Infanteri Dedi Kusnadi Thamrin, yang menjabat sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Kodam Jaya.
Setelah mengheningkan cipta, upacara dilanjutkan dengan pembacaan Sapta Marga. Selanjutan dilakukan pemberian tanda kehormatan kepada tiga anggota TNI yang sudah menjalani  dinas selama 24 tahun terus menerus.