Hendrik Kaisiepo, Jabat Caretaker Bupati Nabire
"Setelah sempat menunggu sekitar 2 minggu sejak turunnya Surat Keputusan (SK) Mendagri tentang penunjukan Penjabat Bupati Nabire, akhirnya penantian itu kini telah usai. Asisten II Bidang Aparatur Setda Provinsi Papua, Drs. Hendrik P. Kaiseipo,MM, yang pada hari Rabu (4/2) siang, dilantik Gubernur Papua Barnabas Suebu, SH sebagai Caretaker Bupati Nabire, bertempat di Gedung Negara Dok V Atas Jayapura. Sebelumnya, nama Caretaker Bupati Nabire masih dirahasiakan pihak Pemerintah Provinsi kendati SK penunjukan dari Mendagri sudah berada ditangan Gubernur Papua. Selain melantik Caretaker Bupati Nabire, Gubernur Suebu juga melantik Tindige Agus Lope,S.PAK,M.Si sebagai Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Departemen Agama (Depag) Provinsi Papua menggantikan pejabat lama, M. Mayor yang memasuki usia pensiun.
"Acara pelantikan tersebut, dihadiri Dirjen Bimas Kristen, DR. Jason Lase,.M.Si, Waket II DPRP, Paskalis Kossy,S.Pd,MM, Pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Papua dan Pejabat Pemerintah Kabupaten Nabire. Sementara itu, Gubernur Suebu dalam sambutannya meminta Caretaker Bupati Nabire yang baru saja dilantik agar dapat melaksanakan sisa tahapan Pemilu Kepala Daerah yang tertunda karena terbentur dengan pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pilpres. Kendati begitu, lanjut Suebu, walaupun pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah Nabire ditunda, bukan berarti seluruh tahapan dimulai dari nol. Tetapi setelah pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pilpres usai, maka kegiatannya akan dilanjutkan dengan sisa tahapan yang ada, yakni pemungutan suara, perhitungan suara serta kegiatan-kegiatan lainnya.
"Suebu pada kesempatan tersebut juga mengingatkan Caretaker Bupati untuk netral serta tidak mengintervensi pelaksanaan Pemilu yang sepenuhnya menjadi kewenangan lembaga Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab tugas Pemerintah adalah memberikan dukungan baik dalam bentuk fasilitas maupun dana yang diperlukan sehingga tahapan Pemilu Kepala Daerah yang tertunda tersebut, bisa dilaksanakan dengan baik dan sukses. Sementara kepada pejabat Kakanwil Depag Papua yang baru saja dilantik, Suebu menekankan bahwa peranan agama dalam sejarah Papua, khususnya agama Kristen telah memainkan peranan yang sangat menentukan untuk pembangunan peradaban orang Papua. Bahkan peradaban Papua mulai dibangun sejak hari pertama injil masuk di tanah ini, yakni pada tanggal 5 Februari.
"Oleh karena, sejarah peradaban pembangunan Papua yang fondasinya diletakkan oleh agama itu, musti kita pertahankan dalam artian bahwa apapun yang dilakukan pihak Pemerintah dan agama khususnya gereja-gereja, harus bisa membawa masyarakat di negeri ini menuju damai dan sejahtera. Dimana damai dan sejahtera itu tidak jatuh dari langit, tetapi sudah barang tentu harus kita bangun melalui pembangunan yang dimulai dari kampung. “Sudah cukup rakyat Papua hidup dalam kemiskinan dan kebodohan. Pikir umat dulu, supaya jangan hanya mendengar khotbah setiap minggu namun tetap hidup dalam kemiskinan dan kebodohan. Sekaranglah waktunya yang Tuhan berikan untuk membawa rakyat Papua keluar dari kemiskinan, kebodohan dan sekaranglah waktunya kita membangun kampung-kampung di seluruh tanah Papua yang nilai-nilai dasarnya diletakkan oleh agama,” jelasnya.