BLKI Papua Berencana Buka Jurusan Teknisi Handphone

JAYAPURA  â€“ Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Provinsi Papua berencana membuka jurusan teknisi handpone, melihat dari banyaknya animo pengguna telepon genggam dewasa ini. Menurut Kepala BLKI Papua, Djoni Naa, rencana membuka jurusan baru itu dilatarbelakangi tingginya penggunaan handphone di Jayapura, tetapi belum dibarengi dengan pembukaan bengkel perbaikan. “Kita bisa lihat kalau orang dimana-mana sekarang ini menggunakan satu bahkan dua handphone. Tetapi tempat perbaikan handphone di Jayapura belum terlalu banyak, sebagian besar ada di wilayah pusat kota. Makanya kita perlu menyambar peluang ini dengan harapan bisa memberikan dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat,” kata Djoni.

Saat ini pihaknya tengah mempersiapkan seluruh sarana pendukung termasuk bengkel perbaikan teknisi handphone di BLKI. Diharapkan rencana tersebut dapat terealisasi paling lambat sebelum Desember mendatang. “Memang ini masih dalam proses tapi kita ingin secepatnya bisa selesai. Semoga sebelum Desember rencana ini sudah bisa terealisasi. Karena selain mempersiapkan sarana pendukung kita juga harus mencari teknisi yang nantinya akan menjadi tenaga pengajar,” ucap dia.

BLKI Papua saat ini memiliki 17 kejuruan unggulan yang secara rutin memberikan bantuan pelatihan ketrampilan bagi masyarakat, agar dapat terserap di dunia kerja. Beberapa kejuruan unggulan di BLKI antara lain, jurusan las, otomotif, meubelair, dan informasi teknologi.  “Yang menjadi unggulan utama di BLKI tentunya las dan otomotif karena sangat dibutuhkan oleh dunia industri seperti PTFI”. “Kemudian ada pertukangan kayu atau meubelair untuk masyarakat kampung yang memanfaatkan potensi lokal dari bahan baku kayu untuk selanjutnya dibuat meja dan kursi. Selain itu, potensi informasi dan teknologi yang juga semakin laku dipasar tenaga kerja perkantoran. Sehingga dari IT kita juga membuka beberapa jurusan, seperti operator komputer, teknisi komputer, kemudian teknisi audio dan video,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Djoni Naa mengklaim telah melatih sekitar 100 ribu pencari kerja sejak tahun 1970-an hingga saat ini. Sebagian kecil dari angka tersebut ditengarai sudah bekerja di berbagai bidang, tak terkecuali perusahaan raksasa PT. Freeport Indonesia (PTFI). BLKI Papua juga merilis berhasil mengurangi pegangguran dimana serapan tenaga kerja empat tahun lalu dari total 120 ribu pencari kerja yang tercatat, saat ini turun menjadi 85 ribu.