Bos Baru Bank Papua Tunggu Pengajuan Komisaris

– Pasca penonaktifan Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua yang lama, pemegang saham yang terdiri dari Pemerintah Provinsi (Papua dan Papua Barat) serta Kabupaten/Kota mulai bergerak cepat mempersiapkan penunjukan pemimpin baru di bank plat merah itu.


Meski begitu, penentuan calon Dirut baru mesti harus menunggu pengajuan tiga nama dari Komisaris Bank Papua, untuk selanjutnya dapat berproses ke tes kepatutan dan kelayakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


“Terkait jabatan Dirut Bank Papua yang masih kosong setelah penonaktifan pejabat lama, kita masih menunggu pengajuan 3 nama dari komisaris. Pengajuan ini akan dilakukan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa, yang nantinya dihadiri seluruh pemegang saham,” kata Sekda Papua Hery Dosinaen di Jayapura, Sabtu (4/6).


Hery mengaku belum dapat memprediksi kapan pelaksanaan RUPS Luar biasa akan digelar. Namun ia berharap secepatnya dilaksanakan, sebab perusahaan BUMD ini mesti kembali eksis menghadapi ketatnya persaingan di dunia perbankan.


“Kita berharap secepatnya (terpilih Dirut baru) karena Bank Papua mesti segera berbenah. Sebab tak bisa dipungkiri persaingan di dunia perbankan sangat ketat, sehingga dibutuhkan pimpinan yang berkomitmen kuat meningkatkan pendapatan”.


“Paling tidak setiap target yang ditetapkan pemegang saham pun mesti dipenuhi. Akan jauh lebih baik bila melebihi target yang ditetapkan. Hanya sekali lagi tiga nama ini kita belum tahu, namun harapannya bisa memajukan Bank Papua,” harapnya.


Sebelumnya, Direktur Utama Bank Papua, Johan Kafiar dan Direktur Pemasaran Regina Aryesam dinonaktifkan dalam  Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Papua yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.


Untuk sementara Direktur Umum dan Operasional Bank Papua Sharly Parrangan ditunjukan sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama.