Pemilihan Kepala Kampung Harus Demokratis

Gubernur Papua Lukas Enembe berharap pemilihan Kepala Kampung dilakukan secara demokratis, yaitu melalui pemungutan suara bukan berdasarkan "kebijakan memo" yang berpotensi memunculkan masalah dikemudian hari.


Gubernur juga berharap, calon kepala kampung yang akan maju dalam pemilihan, mesti memiliki pengetahuan yang baik sehingga mampu mengelola dana desa yang sangat besar.


“Sebab tidak bisa dipungkiri, ada pelantikan kepala kampung yang dilakukan berdasarkan kebijakan politik dan tidak melalui pemilihan yang demokratis,” kata Lukas, Rabu (8/6) di Oksibil, usai menghadiri pelantikan 277 kepala kampung di Kabupaten Pegunungan Bintang.


Kepala Daerah pada kesempatan itu, sangat mengapresiasi kebijakan Bupati Pegunungan Bintang yang memberikan pembekalan selama 10 hari kepada para calon kepala kampung yang akan dilantik.


"Dari laporan yang diterima, selama 10 hari dibekali, para calon kepala kampung tersebut diberikan pembinaan sikap mental dan rohani. Ini sangat baik karena dengan begitu, mereka semakin siap untuk mengelola dana desa yang setiap tahun anggarannya bertambah,”ucapnya lagi.


Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, Costan Otemka mengatakan pada 2016 ini setiap kampung akan menerima dana hibah sebesar Rp680 juta. Jumlah ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun yang tujuannya untuk membangun kampung tersebut secara mandiri serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.


Karena itu, ia mengharapkan para kepala kampung bekerja keras serta merangkul seluruh komponen masyarakat kampung agar turut berpartisipasi dalam program pembangunan, sehingga hasil yang diharapkan mudah untuk dicapai.


Sebelumnya, para kepala kampung se-Kabupaten Pegunungan Bintang, telah mengikuti pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) selama 12 hari, di Kawasan Budaya, Distrik Serambakon, yang dimulai sejak 26 Mei hingga 6 Juni 2016.


Materi yang diberikan dalam bintek ini, kata Costan, dibagi dalam dua bagaian, yakni materi teknis tentang tatacara penyelenggaraan pemerintahan kampung dan materi rohani, dengan tujuan peningkatan keimanan dan mental para kepala kampung.


“Selain itu, selama bimtek juga dilakukan puasa bersama dengan seluruh peserta untuk pembinaan mental dan spiritual Kepala Kampung,” ujar Bupati.