Gubernur Harap Seluruh Kawasan Papua Terhubung di 2018

Gubernur Papua Lukas Enembe berharap sebelum masa jabatannya bersama Wakil Gubernur Klemen Tinal berakhir di 2018, seluruh kawasan Papua sudah terhubung dengan infrastruktur jalan yang baik, lebih khusus untuk kawasan Pegunungan Tengah.


Hal demikian dikatakan Gubernur Lukas di Jayapura, baru-baru ini.


Menurutnya, saat ini Pemprov Papua tengah berfokus membuka konektivitas antar kawasan di Papua. Pemprov bahkan lebih mengutamakan pembangunan peningkatan jalan, dengan harapan pada 2018 mendatang, seluruh infrastruktur jalan di Bumi Cenderawasih sudah tersambungkan.


“Karena dengan terbangunnnya konektivitas maka akan lebih memudahkan dalam menentukan pembangunan sarana dan prasarana pendukung lainnya, seperti pasar, pelabuhan atau tempat pelelangan ikan bahkan kawasan industri”.


"Sehingga pembangunan infrastruktur jalan yang mendukung konektivitas antar wilayah ini sangat penting untuk terus digalakkan sebab dapat menggerakan ekonomi masyarakat. Apalagi jika infrastruktur tersebut untuk membuka keterisolasian suatu kawasan,” tutur dia.


Kaitannya dengan hal ini, Gubernur mengingatkan para kepala daerah untuk terus membangun konektivitas di wilayahnya, baik antar distrik maupun kabupaten dan kota.


"Sebab pembangunan infrastruktur yang mendukung konektivitas mampu mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah/kawasan. Maka sekali lagi saya imbau Kepala Daerah untuk terus mendorong hal ini,” ucap dia.


Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua M. Musa’ad mengatakan untuk menghubungkan seluruh wilayah di Papua, Pemerintah Provinsi telah menyalurkan dana infrastruktur di lima kawasan yang lebih dominan ke wilayah adat La Pago, karena aspek indeks kemahalan konstruksi, luas wilayah serta hal terkait lain.


Setelah La Pago, wilayah Mee Pago di urutan dua yang mendapat penganggaran terbesar, kemudian disusul Anim Ha. Dengan La Pago mendapat persentase terbesar, diharapkan wilayah Pegunungan Tengah Papua sudah akan terhubungkan paling lambat pada 2018 mendatang.


“Kita sudah koordinasi dengan pihak Balai Besar Jalan dan sama-sama targetkan di Pegunugan Tengah sudah bisa tersambungkan paling lambat 2 tahun lagi,” aku dia.


Ditambahkan, Pemerintah Provinsi Papua saat ini tak lagi terfokus pada membangun transportasi darat. Tetapi membangun transportasi terpadu antara darat, sungai maupun udara. Model tersebut, dinilainya lebih tepat dan tepau untuk diterapkan di wilayah Papua yang memiliki topografi gunung dan lembah serta sungai.