Kadishub Marahi Kontraktor Karena Campuran Beton Tak Sesuai

Kepala Dinas Perhubungan Papua mengaku sudah beberapa kali memarahi kontraktor dan konsultan pelaksana proyek di Bumi Cenderawasih. Diantaranya saat meninjau proyek pembangunan Terminal Tipe B di Doyo, Sentani, Kabupaten Jayapura.


Ia mengaku murka mendapati seorang kontraktor dan konsultan yang membuat campuran material beton tidak sesuai dengan standar nasional.


“Tepatnya pada pekan kemarin, saya mendapati seorang kontraktor dan konsultan tidak bekerja dengan baik. Saya lihat campuran beton memakai tanah timbunan. Saya langsung menghentikan pekerjaan tersebut karena sudah salah didalam pelaksanaan konstruksi”.


“Ini tidak sesuai dengan keinginan pimpinan kita bapak Gubernur Papua yang selalu mengimbau agar kita bekerja dengan jujur diatas tanah ini,” tegas Djuli saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jayapura, Jumat (21/10).


Djuli mengaku tak bermaksud mencari sensasi atau bertendensi memojokan suatu profesi tertentu dengan temuan tersebut. Namun, pihaknya berharap agar kejadian serupa tak lagi terjadi dikemudian hari sebab campuran yang tidak sesuai bisa memberi dampak yang buruk dikemudian hari.


“Minta maaf saya harus katakan karena memang tidak semua pengusaha atau kontraktor bekerja dengan baik di tanah ini. Saya mendapatinya kemarin, sehingga saya ajak seluruh stakeholder di jasa konstruksi maupun pelaksanaan setiap proyek pemerintah agar bekerja dengan benar”.


“Sebab bisa saja karena campuran beton tidak sesuai bangunan akhirnya runtuh dan menyebabkan korban jiwa. Hal seperti ini kan yang mesti juga kita hindari,” ajak dia.


Djuli menambahkan, dalam waktu dekat akan memanggil kontraktor pelaksana pembangunan Terminal Tipe B Doyo Kabupaten Sentani untuk dilakukan pembinaan.


“Supaya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. Sebab membangun Papua membutuh kejujuran dan kemauan kuat. Apalagi Papua memiliki topografi sulit, luas empat kali pulau jawa Papua sehingga jika dikerjakan dengan benar maka akan memberi kontribusi maksimal bagi masyarakat,” tutur dia.


Pada kesempatan itu, Djuli mengimbau semua pelaksana konstruksi dari luar Papua yang memiliki pekerjaan di Papua, wajib memiliki kantor di Bumi Cenderawasih. Dengan begitu, diharapkan ada pembukaan lapangan kerja, sehingga mampu menggiatkan sektor perekonomian di tanah ini.