Pengrajin Papua Diminta Hasilkan Kerajinan Untuk Oleh-Oleh PON

Gubernur Papua Lukas Enembe minta seluruh pengrajin di Bumi Cenderawasih agar dapat menghasilkan produk kerajiinan khas daerah yang mampu menarik perhatian publik, untuk selanjutnya dijadikan souvenir atau oleh-oleh saat Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.


Hal demikian disampaikan Gubernur Lukas dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Papua, Rosina Upessy pada kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) Kerajinan Nasional Daerah, Senin (14/12), pada salah satu hotel bintang lima di Jayapura.


Gubernur mengharapkan dewan kerajinan nasional, dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat pada umumnya. Dewan terebut juga diharapkan mampu mengembangkan produk kerajinan khas Papua, dengan membina serta meningkatkan kehidupan para pelaku usaha kerajinan  yang merupakan kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).


Apalagi, Dekranas diyakini telah cukup berhasil membantu pemerintah dalam meningkatkan daya cipta dan keterampilan bidang seni serta kerajinan daerah. “Makanya kita harapkan sekali Dekranas Papua juga mampu memayungi para pelaku bisnis kerajinan dan berupaya meningkatkan  kehidupan para pelaku bisnis UMKM. Yang mana mereka kemarin telah melakukan sinergi harmonis dengan pihak pemerintah,”


“Dilain pihak, mengembangkan potensi produk-produk seni hingga menjadi salah satu sumber penting penghidupan masyarakat. Tetapi juga berpartisipasi menjaga kelestarian warisan budaya bangsa. Karena Papua memiliki potensi sumber daya alam serta seni budaya dan bernilai luhur tinggi, dimana beberapa produk kerajinannya telah mendunia,”ucap dia.


Ketua Dekranas Provinsi Papua, Yulce Enembe,SH berharap pelaksanaan Musda Dekranas sesuai amanat anggaran dasar dan anggaran rumah dapat memberi kemajuan bagi Papua. “Lebih khusus pada peningkatan kreatifitas pengrajin daerah dalam mengelola potensi sumber daya yang dimilikinya”.


“Sebab, peran Dekranas Papua sangat penting, terutama dalam mengerakan sektor ekonomi potensial berbasis masyarakat di tanah Papua. Sekaligus merupakan salah satu langka membuka peluang usaha masyarakat bagi masyarakat di bidang kerajinan dan kesenian bagi masyarakat Papua,”tutur dia.