Pemprov Akan Kawal Setiap Investasi di Papua

Pemerintah Provinsi Papua bakal mengawal setiap investasi yang masuk ke Bumi Cenderawasih, agar aspek sosial, lingkungan dan tata kelola yang baik, dapat terintegrasi secara keseluruhan dengan visi pembangunan berkelanjutan Provinsi Papua 2100.

“Yang isinya adalah membangun Provinsi Papua berdasarkan keunikan karakteristik sosial budaya, alam dan pembangunan daerah,” terang Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan Sosial dan Sumber Daya Manusia, Anni Rumbiak, pada Workshop Investasi Berkelanjutan di Papua serta Sosiliasasi Pembiayaan Berkelanjutan di Indonesia, Rabu (12/4), di Jayapura.

Sementara untuk dapat mendukung visi tersebut, lanjut Anni,  tim sustainable development Pemprov Papua mengeluarkan visi tata guna lahan Papua 2100. Dimana cakupan visi tersebut, antara lain, prinsip tata guna lahan, klasifikasi kawasan, serta pola ruang dan struktur ruang.

“Sebab maksud dari prinsip tata guna lahan adalah penggunaan lahan yang disesuaikan dengan kondisi sosial budaya tradisional,” tutur dia.

Masih dikatakan dia, visi pembangunan berkelanjutan Provinsi Papua 2100, secara umum memanfaatkan penggunaan lahan secara berkelanjutan. Dimana, salah satu cara dengan membatasi teknis pembukaan lahan melalui klasifikasi kawasan.

“Ini berarti kita mendorong perkembangan investasi berkelanjutan untuk mencapai target. Sehingga melalui kegiatan workshop tersebut saya harap peserta workshop mengikuti kegiatan dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab. Supaya dapat tercapai apa yang menjadi tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini,” ucap dia.

Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam satu dekade terakhir berhasil terjaga pada kisaran rata-rata 4,5 s/d 6,5 persen. Dengan kombinasi pertumbuhan ekonomi yang positif dan populasi penduduk terbesar keempat di dunia, kebutuhan Indonesia akan energi dan pangan kedepan bakal meningkat secara signifikan serta diperlukan ketersediaan lahan yang signifikan pula untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Sedangkan Papua merupakan provinsi dengan daya tarik dan peluang investasi tidak terlepas dari posisi strategis, karena berbatasan langsung dengan beberapa wilayah, seperti di sebelah utara Samudera Pasifik, sebelah selatan Laut Arafura, sebelah barat Papua Barat dan timur PNG.

Belum sampai disitu, Papua pun ditetapkan sebagai lumbung pangan nasional. Sebab dengan luasan wilayah daratan Papua dengan luas berjuta hektar, 85 persennya masih bertutupan hutan.

“Karena itu, pada kesempatan ini saya mengimbau semua pihak terkait untuk bekerja sama dengan stake holder lainnya guna menciptakan investasi yang prospeknya sesuai dengan potensi yang ada. Saya juga minta investasi yang ada dapat ditindaklanjuti sesuai dengan karakteristrik alam Papua,”imbaunya