Siswa dan Siswi Diminta Rayaan Kelulusan Dengan Santun

Dinas Pendidikan Provinsi Papua mengharapkan para siswa dan siswi Sekolah Menengah Umum (SMU) atau kejuruan agar merayakan kelulusan dengan santun serta dengan cara-cara yang baik dan tidak membuat keributan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Elias Wonda, Selasa (2/5) di Jayapura, menyikapi rencana pengumuman hasil ujian nasional.

“Jika ingin merayakan kelulusan itu boleh-boleh saja. Hanya sekali lagi jangan sampai berlebihan karena apalagi membuat keributan. Apalagi sekarang ini adik-adik di tingkat SMP juga sedang melaksanakan ujian nasional,” kata dia.

Dia mengharapkan kelulusan siswa maupun siswi SMU dan setingkatnya di Papua dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

Sebelumnya Dinas Pendidikan mencatat sekitar 66.209 siswa di 1.095 lembaga penyelenggara pendidikan Provinsi Papua pada tahun ini menjalani ujian nasional. 

Pelaksanaan UN dimulai pada 3 s/d 5 April untuk sekolah kejuruan (SMK), menyusul SMA tiga hari berselang. Sementara UN tingkat SMP dimulai pada hari ini (Selasa,red).

Sementara ditanya pelaksanaan UN berbasis komputer, Elias mengaku ada sekitar 10 kabupaten yang telah mengkonfirmasi siap melaksanakan ujian secara elektronik.

“Memang masih sedikit yang melaksanakan ujian berbasis komputer. Hanya kita tidak tingggal diam tetapi akan terus mendorong supaya suatu saat nanti semua kabupaten bisa melaksanakan secara komputer”.

“Tentu kita berharap di 2020 mendatang pelaksanaan UN secara komputer ini sudah bisa terselenggara di seluruh provinsi ini,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Elias mengimbau pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Telkom untuk dapat memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Ujian Nasional berbasis komputer di Bumi Cenderawasih.

 “Kita harap ada dukungan dari PLN dan Telkom. Bahkan kami juga sudah menyurat kepada PLN dan Telkom, harapannya mereka bisa mendukung pelaksanaan UNBK di wilayah ini,” kata dia.