Pemprov Gandeng Sekolah Teologi Berantas Buta Aksara

Pemerintah Provinsi Papua melalui dinas pendidikan, menggandeng sekolah teologi di Bumi Cenderawasih, guna mempercepat pemberantasan angka buta aksara.

Kepada harian ini, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Papua Protasius Lobya mengaku telah melakukan penjajakan dengan delapan lembaga teologi yang ada di tanah ini.

Delapan lembaga itu, yakni Kolose Pendidikan Guru (KPG) Mimika, Sekolah Tinggi Theologi (STT) GKI IS Keijne, STT Walter Post Sentani, STT GIDI, STT Baptis Kotaraja, KPG Merauke, KPG Nabire dan Yayasan Kristen Wamena (YKW). Hal ini disampaikan Protasius di Jayapura, kemarin dalam keterangan resmi.

Sementara itu, lanjut dia, Pemprov Papua baru-baru ini telah meluncurkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik percapatan pemberantasan buta aksara.

Program ini merupakan orientasi kegiatan yang terfokus pada bidang tertentu, sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah pada wilayah tertentu.

“Nantinya program KKN Tematik Percepatan Buta Aksara ini melibatkan kedelapan sekolah teologi itu. Sebab gubernur berharap perguruan tinggi atau sekolah teologia di Papua mampu menggarap percepatan buta aksara pada 15 kabupaten,” tutur dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Papua Elias Wonda mengaku pihaknya terus mendorong penurunan buta aksara.

Ia mengatakan tingginya angka buta aksara di Papua, berada di wilayah adat Lapago, Meepago dan Anim Ha. Meski begitu, angka buta aksara di Provinsi Papua dinilai berangsur-angsur menurun sejak beberapa bulan terakhir.

Elias menambahkan, saat ini sudah ada beberapa program untuk pengentasan buta aksara. Hanya saja untuk program tahun ini, tak hanya menyangkut baca, tulis, dan berhitung. Program pemberantasan buta aksara akan diperkuat dengan peningkatan budaya, sosial, dan ekonomi.