Semua Pihak Diajak Jaga Pancasila

Pemerintah mengajak peran aktif semua pihak, tak terkecuali para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh  masyarakat, pendidik, pelaku seni  dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri  serta seluruh  komponen masyarakat untuk  menjaga Pancasila.

Hal demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutan tertulis dibacakan Sekretaris Daerah Papua, Hery Dosinaen pada peringatan hari lahir Pancasila, bersama seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), di Halaman Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis (1/6).

Presiden juga menilai pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan. Sehingga ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan dan perdebatan di media sosial, mesti menjadi bagian dalam pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

“Sebab komitmen pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat. Dimana telah  diundangkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan ldeologi Pancasila”. 

“Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa sesuai dengan Pancasila. Tidak ada pilihan lain kecuali seluruh anak bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, berjiwa gotong royong dan  toleran. Tidak ada pilihan lain kecuali kita harus menjadikan lndonesia bangsa yang adil, makmur dan bermartabat di mata internasional," ujar dia.

Dia mengatakan, sedari sekarang kita harus mulai waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.

Dilain pihak, pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi-organisasi dan gerakan-gerakan yang  Anti-Pancasila, Anti-UUD 1945, Anti-NKRl, Anti-Bhineka Tunggal Ika. 

“Intinya pemerintah pasti bertindak tegas jika masih terdapat paham dan gerakan komunisme yang jelas-jelas sudah dilarang di bumi lndonesia. Meski demikian, kita mengimbau seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga perdamaian, persatuan, dan persaudaraan. Dengan saling bersikap  santun, menghormati, toleran, dan membantu untuk kepentingan bangsa,” ajaknya.

Dia menambahkan, saat ini kehidupan berbangsa dan bernegara sedang mengalami tantangan. Dimana kebinekaan Indonesia  sedang diuji.

"Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan dan keikaan kita.  Saat ini ada  sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila.  Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah  oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong".

“Untuk itu, rakyat Indonesia perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh  radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhinneka Tunggal lka, Indonesia bisa terhindar dari masalah tersebut,” pungkasnya.