Pemprov Tak Gegabah Terbitkan Izin Pinjam Pakai

Sejumlah keluhan investor yang menilai penerbitan izin pinjam pakai dalam pengelolaan kawasan hutan Papua membutuhkan waktu lama, ditanggapi Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Elia Loupatty.

Menurut dia, penerbitan izin yang lama bukan karena disengaja tetapi pemerintah provinsi ingin melewati seluruh prosedur yang berlaku, supaya dikemudian hari tak muncul permasalahan hukum.

“Khusus menyangkut izin (pinjam pakai) itu, bukan masalah terlalu lama. Tapi kita sangat perlu waktu sebab harus melakukan rapat terkoordinasi secara struktural dan fungsional. Selanjutnya berkomunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk penerbitan izin itu”.

“Intinya ini bukan soal lama atau tidak, tetapi ini soal kehati-hatian,” terang Elia Loupatty, saat memberikan arahan kepada para pengusaha di bidang pertambangan, beberapa waktu lalu, di Jayapura.

Dikatakan, jika pemerintah provinsi dengan gampangnya memberi izin pinjam pakai, dikhawatirkan di masa mendatang, para pihak yang menerbitkan berpotensi dihadapkan dengan penegak hukum. Makanya sampai saat ini, pemerintah provinsi masih terus mempertahankan 83 persen tata ruangnya merupakan daerah hijau terbuka.

Sedangkkan 17 persen untuk saran pengelolaan perekonomian pun tak sembarangan diberi ijin. “Yang pasti kami tak mau ditangkap polisi karena salah prosedur beri izin. Jadi bukan kita di Papua menghambat. Kami sangat hati-hati, apalagi bapak Gubernur Papua telah memerintahkan kepada kami untuk waspada,” terang dia.

Pada kesempatan itu, dia menambahkan pemerintah provinsi dalam penyelenggaraan pembangunan maupun penerbitan izin apa pun tak menjalankan secara serampangan. Sehingga dia berharap pihak swasta untuk bisa memaklumi serta mengikuti alur penerbitan ijin yang diatur oleh pemerintah provinsi.

“Sebab kami juga sangat tau melestarikan hutan. Makanya di struktur lembaga pemerintahan kita ada instansi yang menangani pengelolaan hutan dan lingkungan hidup. Bahkan kami tak gampang memberi ijin”.

“Karena apa, sangat penting bagi kami di Papua untuk menjaga kelestarian hutan. Sehingga  bisamenjadi ‘paru-paru’ dunia,” pungkasnya.