Tim Voli Putra Batik Port Numbay Tumbang di Delapan Besar

Usaha tim voli putra Batik Port Numbay untuk mencetak sejarah dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Livoli 2017 Divisi Satu di GOR Wale Ne Tou, Tondano Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, terhenti di babak delapan besar.

Tim asal Papua ini harus mengubur impian untuk menjejak final setelah ditumbangkan tim voli Putra Semeru Jawa Timur, Jumat (27/10) sore dengan tiga set langsung. Tim Papua kalah dengan skor 25-17, 25-21 25-21.

Dengan hasil ini, tim voli Batik Port Numbay harus siap-siap angkat koper menyusul tim voli putri yang sebelumnya telah gugur di babak penyisihan.

Atas hasil ini, Direktur tim voli putra Batik Port Numbay, Jimmy Affar mengatakan hasil ini sungguh mengecewakan semua pihak, tak terkecuali para atlet dan pelatih. Meski demikian, Papua boleh berbangga karena menjadi salah satu tim luar pulau Jawa yang berhasil masuk delapan besar.

“Kita harus mengakui bahwa tim yang kita hadapi adalah mereka yang memakai pemain sudah proliga bahkan eks timnas. Mereka turun dengan kekuatan penuh tapi kami juga memberi persaingan”.

“Tentunya kelahan ini suatu pemelajaran berharga untuk kita. Namun patut kita berbangga karena pujian datang dari pengurus pusat voli di Jakarta yang memompa semangat anak-anak, bahwa masuk delapan besar sudah merupakan sebuah torehan sejarah,” kataya.

Tak sampai disitu, lanjut Jimmy, dengan hasil masuk ke delapan besar, tim voli Batik Port Numbay secara otomatis diundang berlaga pada kompetisi yang sama tahun depan.

“Tinggal kita menunggu informasi tempat pelaksanaannya dimana. Yang pasti kedepan kita ingin lebih berprestasi. Sebab dengan persiapan seadanya saja kami dari Papua sudah bisa membuat kejutan”.

“Untuk itu kedepan, kita ingin membuat kejutan yang sama,” pungkasnya.

Pelatih tim voli Putra Batik Port Numbay Nasichudin mengaku kecewa dengan hasil yang diraih itu. Namun, pihaknya tak ingin berlarut dalam kesedihan, pasalnya tim Papua sudah mencetak sejarah dan masuk delapan besar dalam kompetisi tingkat nasional.