WWF Dorong Pemprov Segera Manfaatkan Energi Terbarukan di Papua

Pemerintah Provinsi Papua didorong untuk Segera memanfaatkan energi terbarukan yang telah dipetakan pada lima wilayah adat.

Menurut Direktur Program Papua Yayasan WWF Indonesia Benja V. Mambai, potensi energi terbarukan yang ada di bumi cenderawasih, diyakini mampu menutupi defisit daya sebagaimana disebutkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN)

“Papua memiliki air terjun yang bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Kemudian ada sinar matahari yang juga punya fungsi serupa. WWF bekerja sama dengan pihak terkait juga sudah memetakan di lima wilayah adat”.

“Makanya, kita yakin kalau ini diolah dengan baik bisa menjadi solusi defisit daya di Papua. Contohnya di Kantor Walikota, saat ini dipasang solar panel di bagian atap sehingga sebagian energi listrik di gedung baru disuplai dari tenaga matahari. Kita harap hal seperti ini bisa difungsikan oleh pemerintah provinsi,” terang dia di Jayapura, Jumat kemarin.

Benja mengatakan jika potensi sudah ada maka yang menjadi pertanyaan saat ini apakah kita mau manfaatkannya atau tidak. Sebab untuk mewujudkannya, tak hanya butuh biaya yang besar. Melainkan butuh komitmen pimpinan untuk dapat melaksanakannya.

Kendati begitu, ia mengaku sudah mencatat sejumlah kendala yang berpotensi muncul saat sumber energi terbarukan itu mulai dimanfaatkan.

“Pengalaman kami dari hasil studi di kampung kampung, masalahnya adalah kemampuan melakukan perbaikan dan perawatan alat di masyarakat kampung yang sampai saat ini masih jauh dari harapan”.

“Sebab kalau seandainya kita memasang panel solar tentu harus ada yang merawat kemudian memperbaiki bila ada gangguan. Namun saya yakin kendala ini bisa ditutupi dengan memberikan pelatihan bagi masyarakat,” kata dia.

Sebelumnya, untuk menyambut rencana pengembangan potensi energi terbarukan di Bumi Cenderawasih, Pemerintah Provinsi Papua tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) guna menukung rencana besar pemerintah pusat itu.

Pemprov bahkan telah mengirim 62 putera-puteri asli Papua untuk diserahkan kepada Sekolah Tinggi Tehnik (STT) PLN Jakarta. Sejumlah siswa dan siswi ini nantinya akan mengenyam pendidikan selama tiga tahun dengan jurusan informatika, elektro dan mesin.

“Kita harap setelah selesai mereka bisa kembali mengabdi di daerah untuk mengabdi. Sebab nantinya kalian akan ditempatkan di seluruh tanah Papua untuk mendukung pemerintah membangunan energi terbarukan di kabupaten dan kota,” pungkasnya.