Bupati Mimika Diminta Setop Bepergian ke Luar Negeri

Bupati Mimika Eltinus Omaleng dilaporkan tengah berada di luar negeri, pasca sejumlah insiden penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pihak keamanan dan masyarakat.

Berkenaan dengan hal itu, Legislator DPR Papua, Wilhelmus Pigai meminta Bupati Mimika untuk segera menghentikan segala agenda maupun hal-hal yang berhubungan dengan kunjungan kerja ke luar negeri.

Sebab menurut dia, mestinya bupati lebih memikirkan kepentingan masyarakat ketimbang untuk melakukan kunjungan kerja keluar negeri. “Apalagi situasi keamanan di daerahnya yang sedang bergejolak”.

“Apalagi yang bersangkutan bisa terpilih sebagai bupati, itu karena ada kepercayaan dari masyarakat. Dengan demikian, bupati harus mempertanggungjawabkan kepercayaan itu dengan melayani masyarakat secara baik, berusaha menyelesaikan masalah yang terjadi di daerahnya secara komperehensif,” terangnya, di jayapura, kemarin.

Dikatakan, masalah di Mimika, tak dapat didelegasikan kepada wakil kepala daerah maupun staf. Apalagi bupati sebagai pengambil kebijakan, dinilai kerap tak berupa menyelesaikan satu masalah yang muncul, apalagi jika isunya penembakan.

Berkaitan dengan hal itu, dia meminta DPRD Mimika untuk tak berdiam diri. Namun segera memanggil bupati sekaligus mencari solusi penyelesaian sejumlah masalah yang muncul tersebut.

“DPRD Mimika harus segera ambil langkah supaya masalah ini cepat selesai. Sebab kita wajib menciptakan rasa aman nyaman kepada masyarakat,” imbaunya.

Wilhelmus berharap kedepan, baik Mendagri dan Gubernur mesti lebih ketat dalam memberi ijin kunjungan kerja ke luar negeri bagi Bupati Mimika. Apalagi, Bupati Mimika ditengarai sudah kesekian kalinya melakukan perjalanan dinas keluar negeri.

Bahkan untuk perjalanan dinas yang terakhir, bupati diketahui bepergian dengan rombongan pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Untuk diketahui, hampir satu bulan teror penembakan terus dilakukan oleh KKB di Distrik Tembagapura, yang mana terdapat lokasi pertambangan emas PT. Freeport Indonesia.

Dari teror yang dilakukan setidaknya telah menewaskan dua anggota Polri, sejumlah warga sipil, termasuk karyawan Freeport yang terluka.