Dewan Kesenian Soroti Gerak Dasar Tari Yosim Pancar Yang Berubah

Dewan Kesenian Tanah Papua mulai menyoroti gerak dasar tarian yosim pancar, yang beberapa tahun belakangan diperagakan oleh masyarakat luas, lebih khusus siswa dan siswi, terlihat mulai berubah dari bentuk bakunya.

Menyikapi hal itu, dewan kesenian yang merupakan mitra kerja Pemerintah Provinsi Papua tersebut, menggelar workshop tari yosim pancar bagi guru-guru kesenian tingkat SD, SMP dan SMA/SMK, di Jayapura, Kamis (16/11).

Wakil Ketua Dewan Kesenian Provinsi Papua John Modouw berharap para guru yang mengikuti kegiatan workshop, dapat memilki bekal untuk mengajarkan gerak baku tari yosim pancar yang sebenarnya, melalui mata pelajaran muatan lokal.

“Intinya kami melihat beberapa kali pada sejumlah momen kegiatan, ada sekolah-sekolah saat membuat kegiatan lomba, memperagakan gerakan yang menyimpang dari yang sudah diatur. Padahal yosim pancar itu ada rangkaian gerakan dengan urutan yang sudah menjadi baku dan pasti”.

“Sehingga melalui kegiatan ini, kita ingin membenahi aspek teknis dari gerak dasar tari yosim pancar. Terutama pada pengungkapan yang sebenarnya, sebagaimana hasil seminar pembakuan tarian 29 September 1988. Dengan demikian, kita harap jangan lagi terulang, apalagi kegiatan yosim pancar ini, sudah dipromosikan sampai ke luar negeri,” tuturnya.

Dikatakan, kegiatan workshop tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan kepada guru-guru kesenian dan diharapkan kedepan, dapat dilaksanakan pelatihan serupa. Termasuk merencanakan pelatihan yang lebih diarahkan pada penataan musik, guna mendapatkan perekaman yang lebih baik, sebagai pengiring tarian itu.

Dilain pihak, para peserta bakal diberikan materi tentang bentuk-bentuk tari di Indonesia, sebagai sebagai pembanding tari yosim pancar, sejarah dan upaya pembakuannya. Kemudian pengenalan gerak dasar dari tari yosim pancar, praktek sekaligus pendokumentasiannya.

“Sehingga kedepan dapat digunakan sebagai bahan ajar di masing-masing sekolah,” terang dia.

Dia menambahkan, tarian yosim pancar merupakan simbolik serta telah mewakili sikap maupun pandangan terhadap nilai-nilai kebersamaan, persatuan dan kesatuan. Sehingga menjadi hal penting di tengah-tengah kehidupan kita dalam bermasyarakat Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena itu, kita dituntut tetap mencintai seni dan budaya kita termasuk tarian yosim pancar. Oleh karenanya, diharapkan para guru kesenian di sekolah-sekolah mampu mempertahankan potensi seni budaya Papua, meski dalam situasi sulit.

Sementara itu, kegiatan workshop tari yosim pancar bagi guru-guru kesenian tingkat SD, SMP dan SMA/SMK, di Jayapura, dibuka oleh Wakil Ketua Dewan Kesenian Provinsi Papua John Modouw. Kegiatan ini diikuti sekolah SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Jayapura dan sekitarnya.