Pemprov Dorong Hasil Produksi Kopi Hingga 900 Kilogram Per Hektar

Dinas Perkebunan Provinsi Papua terus mendorong hasil produksi kopi agar mampu memenuhi kebutuhan permintaan pasar.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan Papua, John Nahumury produksi kopi saat ini masih rata-rata 500-600 kilogram per hektare. Dia berharap di masa mendatang, mampu mendorong peningkatan produksi mencapai 800-900 kilogram per hekat.

Diantaranya melalui upaya penyiapan bibit kopi unggulan yang bermutu bagi petani dan pembudidaya di wilayah kabupaten.

“Bahkan kedepan kita akan membuka areal khusus untuk pembibitan kopi unggul dan berkualitas. Dengan harapan ketika ada perluasan lahan, para petani bisa menanam benih yang sudah disediakan. Artinya, saat ada perluasan lahan t benih yang diambil itu harus benar-benar berkualitas unggul dan tidak menanam bibit asal-asalan,” terang dia di Jayapura, kemarin.

Dikatakan, mengenai upaya promosi, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dengan melibatkan beberapa instansi, terkait seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian, untuk mempopulerkan kopi hasil budidaya masyarakat Papua.

Beberapa kopi dari Papua yang saat ini populer di pasaran, yakni kopi merk cartens, kopi baliem blue, kopi waga-waga dan lainnya.

Sejumlah kopi ini hasi produksi lokal yang terus dikembangkan, namun untuk permintaan pasar kami masih kesulitan dengan bahan baku.

“Sehingga memang perlu kami terus dorong dengan terus perluasan areal tanam kopi. Namun sekali lagi harus dipastikan kopi yang sudah ditanam itu bisa berkembang, berbuah dan menghasilkan yang terbaik. Supaya bisa memenuhi permintaan pasar yang saat ini sudah ada dari dalam maupun luar negeri”.

“Intinya kami ingin kopi Papua kedepan menjadi andalan pendapatan petani. Oleh sebab itu, kami harapkan dengan dukungan dana secara besar-besaran akan dikembangkan terus,” pungkasnya.